Mohon tunggu...
Rony Saputra
Rony Saputra Mohon Tunggu... profesional -

Human Right and Media Freedom Lawyer, Anti Corruption Activist, Freedom of Religious

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kritik yang "Nyampah" di Bulan Politik

19 April 2014   04:04 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:30 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

sudah lama tak ngulik tulisan di kompasiana ini, buka-buka berita di Kompas.com nemu berita yang satu ini "Fahri Hamzah: Jokowo bisa gagal jadi Presiden". pernyataan awal dari politisi PKS ini sih ada benarnya, tapi dia berbicara seolah-olah seperti politisi yang hebat saja, dan terlihat bahwa dia seperti polisi yg sedang "haus" kekuasaan, lihat saja pernyataannya yang menyebutkan "Jokowi enggak ngerti multipartai, enak saja enggak mau bagi-bagi kekuasaan. Bukan soal bagi-bagi kekuasaan, sekarang ini kekuatan partai merata,...." pernyataan si Fahri ini memperlihatkan watak aslinya, sebagai orang yang "sebenarnya ingin dilirik partainya oleh PDI-P" tetapi malu karena selama ini sering menyerang PDI-P, dan secara kasar menyindir Jokowi dengan harapan dilirik menjadi anggota koalisi PDI-P.

beberapa bulan sebelum Pileg, di lini massa si Fahri dengan tajam mengkritik PDI-P bahkan dengan sesumbar menyebutkan jika PKS akan menjadi 3Besar, namun kenyataannya tidak demikian, PKS tak lebih seperti partai yang hidup segan mati tak mau dalam pileg kemaren. dan sekarang partainya grasak-grusuk untuk mencari koalisi, sampai-sampai ingin membuat poros tengah. (hehehe).

bahkan pada satu kesempatan, Fahri tentunya melalui para tangan-tangannya mengkritik Jokowi yang katanya tidak amanah, meninggalkan Jabatan Gubernur DKI sebelum waktunya, diibaratkan sebagai orang yang haus jabatan. Pada kesempatan yang sama mereka PKSer mempromosikan si AHER yang saat ini juga menjadi Gubernur di Jawa barat sana, baru juga terpilih 1 tahun, nah dengan melihat ini ternyata partainya si Fahri ini juga tidak amanah, mencalonkan dan sudah jor-joran mengiklankan AHER untuk Presiden Indonesia.

Manuver-manuver PKS ini memang menarik untuk ditelusuri, apalagi mereka pada awalnya merupakan bagian dari Ihwanul Muslimin (ketika masih PK), yang memproklamirkan diri sebagai partai islam, namun karena "haus" kekuasaan, dan ketamakan, mereka saat ini mengusung diri sebagai partai yang terbuka, ada dibeberapa tempat calegnya bukan beragama islam (muslim). Namun dikampanye negative mereka (dibeberapa tempat) ada selebaran yang disebarkan yang isinya pilihlah partai yang muslim dengan menampilkan chart bahwa partai mereka mengusung  0% caleg non muslim dan menempatkan partai PDI-P sebagai partai dengan caleg non muslim terbanyak.

bagi pemilih cerdas tentu akal busuk seperti ini tidak mempan, namun bagaimana dengan masyarakat kebanyakan yang tinggal di kampung-kampung yang mayoritas adalah muslim? tentu ini cukup berpengaruh. Nah praktik-praktik tidak baik ini harus diwaspadai, jika ada partai dan orang seperti ini tentu harus dilihat ada motif tersembunyi dibalik kuatnya keinginan untuk meraih suara yang banyak dengan cara berkampanye yang negatif dan menegatifkan statement terkait orang-orang tertentu.

yuk jadi pemilih cerdas, cerdas melihat, cerdas mencermati dan cerdas menyoblos... apalagi nanti dalam menyoblos calon presiden

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun