Mohon tunggu...
Ronin Doctor
Ronin Doctor Mohon Tunggu... -

Hanyalah seorang dokter yang masih harus selalu banyak belajar dari sesama.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

".... Persetan Orang Susah Yang Penting Aku Asyik....!"

16 Mei 2011   04:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:36 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pagi ini (16 Mei 2011) salah seorang sejawat sekaligus sahabat saya bercerita bahwa ia akan mengikuti Pelatihan Jamkesmas tentang sistem administrasi, keuangan, coder IT untuk rumah sakit yang melayani pasien askeskin. Pesertanya adalah perwakilan seluruh rumah sakit di bali, jakarta, maluku, NTB, NTT dan Papua. Pelatihan ini berlangsung selama 4 hari yaitu 18 - 21 Mei 2011. Pelatihan akan dilaksanakan di Hotel Grand Bali Beach dan akomodasi peserta juga di hotel yang sama yang notabene merupakan sebuah hotel berbintang lima. Setidaknya itu akomodasi yang diperoleh sahabat saya. Mendengar hal ini saya pun secara spontan menyatakan kepada sahabat saya bahwa ini merupakan suatu ironi mengingat bahwa berbagai kisah pilu masyarakat miskin yang merupakan peserta askeskin yang sering kali diangkat di berbagai media di berbagai penjuru negeri kita, namun di lain pihak acara pelatihan dan akomodasi untuk peserta pelatihan yang terkait dengan persoalan kesehatan untuk masyarakat miskin justru dilakukan di sebuah hotel berbintang lima yang sudah jelas merupakan sebuah tempat mewah. Sahabat saya itu sependapat dengan saya namun menurutnya semua sudah diatur oleh panitia. Saya sama sekali tak bermaksud menyalahkan sahabat saya ataupun para peserta. Namun saya jadi bertanya-tanya apakah yang ada di pikiran pihak panitia? Mengapa membahas persoalan kesehatan untuk masyarakat miskin di sebuah hotel berbintang lima yang jelas akan menghabiskan banyak biaya.  Apakah memang tak ada lagi tempat yang lebih sederhana namun tetap layak? Atau apakah hati nuraninya sudah sedemikian terkikis sehingga tidak ada simpati, empati, tepo seliro, tenggang rasa, kesetiakawanan sosial atau apapun istilahnya terhadap masyarakat miskin? Tetapi kemudian saya juga bertanya-tanya, "Jangan-jangan saya juga pernah melakukan seperti itu?" Jika ya, semoga saja tak akan pernah terulang lagi. Jika belum, maka saya akan sangat bersyukur. Sayangnya..... saya telah lupa. Selagi saya berpikir tentang apa yang ada di pikiran panitia, tiba-tiba di dalam benak kepala terlintas sepenggal  syair lagu  Iwan Fals dalam lagunya yang berjudul Bento yang mungkin menjadi jawabannya: ".... persetan orang susah yang penting aku asyik....!".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun