Gunakan skenario dan permainan peran (role-playing) untuk melibatkan anak-anak dalam situasi yang mungkin mereka hadapi dalam kasus cyberbullying. Berperan sebagai korban, pelaku, dan penonton dapat membantu mereka memahami perspektif yang berbeda dan merasakan dampak tindakan cyberbullying secara langsung. Diskusikan bersama cara terbaik untuk menanggapi situasi tersebut dan bagaimana mereka dapat melibatkan teman atau orang dewasa dalam bantuan.
6. Kolaborasi dengan Sekolah dan Keluarga
Kolaborasi dengan sekolah dan keluarga juga merupakan kunci dalam edukasi anak-anak tentang cyberbullying. Dukungan dari guru, konselor sekolah, dan orang tua akan memperkuat pesan tentang bahaya cyberbullying dan cara mengatasi tindakan tersebut. Terlibat dalam program sekolah, seminar orang tua, atau workshop bersama dapat menciptakan lingkungan yang konsisten dalam mendidik anak-anak tentang keamanan digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H