Mohon tunggu...
Roni Resky Pauji
Roni Resky Pauji Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Alumni Program Vokasi-Akuntansi Universitas Indonesia (UI) 2016. Volunteer at WikiDPR.org, Owner Online Shop ronskyone.goodstore.id Tulisan ku sederhana, hanya ingin berbagi cinta dalam sederet kata.

Selanjutnya

Tutup

Money

Resep Bisnis dari Sandiaga Uno Untuk Wirausaha Muda

13 Oktober 2014   00:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:18 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1413109747623443068

[caption id="attachment_347309" align="aligncenter" width="448" caption="Penulis dan Sandiaga Uno"][/caption]

Sandiaga Salahudin Uno atau sering dipanggil Sandi Uno (lahir di Rumbai, Pekanbaru, 28 Juni 1969, umur 45 tahun) adalah pengusaha asal Indonesia Sering hadir di acara seminar-seminar, Sandi Uno yang berdarah Gorontalo ini kerap memberikan pembekalan tentang jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), utamanya pada pemuda.

Sandiaga Uno memulai usahanya setelah sempat menjadi seorang pengangguran ketika perusahaan yang mempekerjakannya bangkrut bersama rekannya, Sandiaga Uno mendirikan sebuah perusahaan di bidang keuangan, PT Saratoga Advisor. Usaha tersebut terbukti sukses dan telah mengambil alih beberapa perusahaan lain Pada tahun 2009, Sandiaga Uno tercatat sebagai orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia menurut majalah Forbes. Tahun 2011, Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Sandiaga Uno menduduki peringkat ke-37 dengan total kekayaan US$ 660 juta.

5 September 2014 HIPMI UI mengadakan diskusi langsung dengan Sandiaga Uno tentang wirausaha yang sedang digeluti oleh setiap anggota HIPMI UI yang bertemu langsung dengan Ia di Senayan Golf Driving Range. Ada banyak sekali ilmu yang di dapatkan dari seorang Sandiaga Uno, mulai dari usaha kecil, menegah hingga atas, dari usaha Property hingga perusahaan konsultasi.

SandiagaUno dari kariernya, kita tentu tahu bahwa Ia mempunyai segudang pengalaman bisnis. Yang pertama disinggung oleh Sandiaga Uno dalam diskusi dengan HIPMI UI ini adalah Networking atau jaringan. Ia mengatakan bahwa pengalaman pertama selain modal dan kerja keras adalah Networks dan jangan underestimate dengan Networks.

Selanjutnya, Sandiaga Uno menjelaskan bahwa dalam mengembangkan bisnis kita jangan sungkan-sungkan untuk mengajukan modal jika punya jaringan. Ini Power of networking karena the power of networkingbisa menjangkau untuk mendapatkan mitra. Dan tidak semuanya perluuang itu ngajuin suntikan dana ataupun meminjam dari bank, bermitra yang kita dapatkan dari Network ini adalah cara yang palingsimple dan risknya juga paling rendah.

Sandiaga Uno kemudian melanjutkan diskusi dalam hal mitra bisnis, Ia mengatakan dalam bermitra “Kunci” pertama yang pentingadalahtrust atau kepercayaan dan itu harus tinggi levelnya dengan mitrakita, karena tampa kita punya Trust yang tinggi kita akan selau curiga.

“Mitra yang terbaik itu adalah mitra yang saling melengkapi antara kelebihan dan kekurangan kita”

Dalam hal ini Sandiaga Uno berpandangan bahwa Mitra yang terbaik itu adalah mitra yang saling melengkapi antara kelebihan dan kekurangan kita. Misalnya kita punya mitra yang ahli di bidang keuangan dan mungkin kita harus bisa di bidangoperasional atau mungkin teknis.

Sandiaga Uno juga membagi pengalaman tentang kemitraan yang tidak selalu sukses, “Pengalaman kita gak semua sukses, kita mempunyai mitra dengan salah satu perusahaan penerbangan dari Singapura, kita percaya banget jadi kita serahkan kepada mereka semua dan akhirnya apa yang terjadi?” ujarnya. Lebih lanjut berdiskusi tentang pengalamanya berbisnis “ternyata,kenyataan dilapangan rupiah terpuruk, perkembangannya ekonominya melambat dan infrastrukturnya gak siap, akhirnya selama tiga tahun kita rugi.” Dan kalau boleh share, kemitraan itu bagus namun harus hati-hati jadi kita harus memisahkan antara teman dan mitra bisnis. Tambah Sandiaga Uno.

Ada pertanyaan yang muncul dalam diskusi ini yaitu bagaimana kehidupan Sandiaga Uno sewaktu kuliah. Sandiaga Uno awalnya menjawab dengan bercanda lalu kemudian serius menceritakan bahwa sewaktu mahasiswa Ia juga punya kegiatan kemahasiswaan, namun kita didik untuk medahulukan pelajaran.“Dan mungkin saya tinggal selama 4 tahun di asrama dan ternyata di asrama itu membantu kita kenal lebih banyak temandan mengetahui lebih bayak sifat-sifat yang beragam” ujarnya.

Sandiaga Uno mengatakan dengan tinggal di asrama membantu kita untuk ‘crossculture communication’, karena itu berhubungan dengan komunikasi dan banyak sekali peluang yang hilang karena kita tidak punya skill komunikasi. Peluang yang pertama saya dapatkan saat bisnis konsultan itudari pak Dahlan Iskan dan Ia orangnnya sibuk sekalai. saya mencoba untuk ‘menelpon’ dan itu susah sekali kemudian memberanikan untuk menunggu dia di depan kantornya.

Saya menunggu tiga jam dan akhirnya bisa ketemu dan dikasih waktu tiga menit untuk menjelaskan. Kalaukita gak punya keahlian komunikasi yang baik mungkin kita gak akan dapat peluang itu. Jadi apa yang kalian lakukan sekarang 20 samapai 30 tahun yang akan datang akan menjadi kebisaan. Jelas Sandiaga Uno.

Diskusi berikutnya adalah tentang bisnis property. Ia mengatakan bahwa bisnis di bidang property itu bagus dan prospeknya juga,akan tetapibanyak teman-teman yang gagal di bisnis tersebut karena mengganggap bahwa harga tanah itu naik tapi kadang kadang teragantung dari keadaan ekonomi dan likuiditas. Sekarang ada pengetatan properti walaupun naik tapi kadang kadang tidak mudah menjualnya.

Selain property diskusi ini juga mengarah ke perusahaan konsultai keuangan. Dalam perusahaan konsultasi keuangan, marketing yang paling bagus untuk konsultan adalah workshopmal atau melaui klien kita yang memberikan referensi keperusahaan yang lainnya. Pekerjaan konsultan itu tergantung dari klien. Perusahan konsultasi harus fokus padabidangnya dan ketika melihat peluang harus diambil.

Membagi ilmunya lebih dalam lagi, Sandiaga Uno mengatakan bahwa untuk mensiasati harga bahan baku produk yang mahal adalah Packaging yang lebih bagus dan jual dengan harga yang lebih mahal. Serta mengubah target pasarnya seperti dari kalangan menengah ke bawah menjadi menengah ke atas.

Berlanjut ke investasi oleh mahasiswa, Ia menjelaskan bahwa memulainya harus dimulai dari yang resikonya yang paling rendah. “jadikan yang paling rendah adalah tabungan, deposito, reksa dana kemudian ORI lalu yang terakhir adalah saham pilih yang bluechiptapi jangan yang spekulasi.” Jelasnya. Investasi itu bukan spekulasi, kita harus mengerti perusahaan secara fundamental dan pilih fund manager yang ‘jago’. Tutupnya.

Roni Resky Pauji

Research and Development  HIPMI UI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun