[caption id="" align="aligncenter" width="650" caption="from google"][/caption] Malam ini Ketika semilir angin membawamu terbang Meninggalkan kefanaan yang sementara Menuju tempat kediaman abadi Istana peristirahatan terakhirnya **** Sahabatku Saudaraku Tabahlah, doakan dia yang dulu menimangmu Menina bobokanmu dalam lautan kasih sayang Membelaimu dengan sejuta cinta didadanya Tak pernah putus hingga nyawanya tak lagi seirama Mencintaimu melebihi cinta pada dirinya sendiri **** Dia yang melahirkanmu mempertaruhkan semuanya Merawat dan membesarkanmu dengan seangkasa harapan Harapan itu yang kini saatnya kau berikan Harapan yang selama ini tersimpan dalam hatinya yang paling dalam Kelak kau akan jadi anak yang berbakti Kelak kau akan mendoakannya seumur hidupmu Selamanya *** Suatu saat nanti itu adalah sekarang Saat dia tak dapat lagi berbicara Ketika dia tak sanggup lagi ucapkan doa Dalam kediamannya yang tak akan lagi ungkapkan kata kata Diantara nafasnya yang tak lagi bersahutan Hanya diam Membisu tak bersuara *** Tak ada yang dia nantikan selain doa Tak ada yang dia harapkan selain doa Hanya doa Itu saja *** Semoga dia damai dalam keabadian Bahagia dalam tidurnya yang tak akan lagi terbangun Selamanya Amiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H