Mohon tunggu...
R_82
R_82 Mohon Tunggu... Wiraswasta - Adalah seseorang yang hidup, menghidupi dan di hidupkan OlehNya. Begitupun dengan kematian dan semua diantaranya. tanpa terkecuali.

Bukan sesiapa yang mencari apa dibalik mengapa dan bagaimana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menulis Puisi Mendapat Honor [Inilah Cara Saya]

12 Mei 2011   17:56 Diperbarui: 4 April 2017   16:53 13245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis/Google

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi menulis/Google"][/caption]

Untaian kata yang di susun sedemikian rupa. Prosa, fiksi dan apapun itu rasanya begitu susah untuk mendapatkan honor secara instan. Karena saya memang masih pemula dalam hal ini. Dan akhirnya secara tidak sengaja saya menemukan cara agar puisi yang saya buat bisa menghasilkan uang.

****

Semenjak mengenal Kompasiana, sering sekali saya menuliskan kata kata. yang menurut saya berupa puisi dan bisa dinikmati oleh kompasianer dan pembaca pada umumnya. Dan ternyata itu lebih menyenangkan daripada di buat di note atau status Fb. Walaupun banyak tulisan saya di kunjungi oleh hanya beberapa orang saja, dan tidak mendapatkan satupun komentar. Mungkin di publishnya terlalu malam?. Begitulah ungkapan dalam hati saya untuk menghibur diri sendiri.

Beberapa bulan menjadi kompasianer. Aktifitas lain dalam keseharianku bertambah. Mempublikasi tulisan, berkomentar, membalas komentar merating dan sebagainya menjadi aktifitas yang biasa di lakukan. Hingga sesekali aku berfikir keseharianku lebih banyak dilakukan di dunia maya daripada di dunia nyata. Tapi ini semua memang menyenangkan. Bisa berinteraksi dengan berbagai kalangan dan daerah yang berbeda.

Untuk menambah pengunjung pada postingan. Biasanya dilakukan share postingan via Fb dan Twitter. Dan dari sinilah awal mula puisiku mendapat Honor.

****

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hariku, saya membuat gambar-gambar untuk di sablon di kaos yang akan dijual di distro Apxxxxxe dan Ocxxxxs (sengaja disensor karena nanti dikira promosi produk). Hubungannya dengan puisi yang aku buat adalah, karena mendapat respon cukup lumayan. Ketika aku share dan ada yang membacanya, maka aku mencoba memposting puisiku dalam kaos yang aku desain tersebut.

Awalnya memang terasa ganjil. Ada yang menyebut norak, terlalu memaksakan bahkan ada yang bilang “ah! Ada ada aja, kehabisan ide kayaknya si Roni nih”. Namun demikian aku cukup tersanjung ketika ada yang bilang “wah ini model baru nih aku beli deh kalo sudah di sablon di kaos”. Dan akhirnya aku mencoba membuatnya dengan bersemangat.

Kedua distro yang memasarkan produk yang aku buat adalah distro Bikers stylish, sehingga puisi yang aku buat pun tentu saja merupakan ekpresi/ungkapan persaudaraan dan kebersamaan antara Bikers. Dan ketika puisiku selesai di cetak dalam kaos. Seminggu kemudian telah habis terjual. Tidak terlalu banyak memang yang di buat, karena kami selalu menjaga kenyamanan konsumen. Bisanya memang mereka kurang suka jika kaosnya banyak dipakai orang lain. Kami hanya membuat maksimal 12 kaos untuk desain yang sama. Sehingga tidak berkesan pasaran. kebanyakan konsumen memang ingin ekslusif dalam setiap style yang digunakannya.

Setelah tiga puisi di buat, kemudian ada juga beberapa club motor yang ingin dibuatkan puisi untuk kaos clubnya. Memang tidak terlalu besar honor yang aku dapat dari puisi tersebut, namun secara tidak langsung itu menaikkan omset penjualan. Karena bahan baku dan ongkos kerjanya tetap saja menjadi pendongkrak menambahnya penghasilan.

****

Begitulah cara saya mendapatkan honor/uang dari puisi yang dibuat. Memang saat ini belum cukup honor itu untuk membeli mobil dan rumah baru. Tapi setidaknya itu adalah salah satu karya puisiku yang digunakan orang dan disukainya. Alhasil kebanggan itu lebih besar daripada puisi yang di muat di majalah atau media apapun. Karena puisiku di gunakan mereka sehari-hari dan dapat dibaca siapapun yang melihat kaos tersebut.

Sesekali saya tersenyum puas dan penuh kebanggan, ketika melihat seseorang yang mengenakan kaos yang ada puisiku tersebut. Rasanya kebanggan itu hampir sama jika melihat tulisanku di kompasiana menjadi HL.

****

Salam kompasianer. Dan teruslah berkarya dengan ketulusan hati dan kesungguhan dalam penciptaan. Karena saya yakin suatu saat karya tersebut akan menjadi sesuatu yang sangat berharga. Amiin.

****O****

[caption id="attachment_107199" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu kaos dengan puisiku "][/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Aku bangga melihat mereka senang memakai kaos yang aku buat. Foto diambil dari Fb konsumen (telah meminta ijin untuk di publish) "][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun