Mohon tunggu...
Roni ADP
Roni ADP Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Aktivis Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Biarlah

1 November 2021   22:48 Diperbarui: 1 November 2021   22:53 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasanya Ingin aku lempar puisi ini ke pintu rumahmu
Berharap,kau baca esok pagi

Aku sudah jenuh melihat puisi yang berserakan di kontrakan ini
Buku yang berantakan,pakaian yang menumpuk, belum lagi tempat tidur yang tak mau lepas dari tubuh

Sepertinya wajahmu selalu terbayang di plafon kamar yang bolong
Mungkin dari itulah aku terlihat betah dikamar
Mungkin, ya mungkin, mungkinlah

Aku bimbang, mau aku apakan puisi-puisi ini
Dijual tak laku
Jadi buku, mahal

Apa aku robek saja
Apa aku bakar saja puisi ini
Biar menjadi api
Lalu berubah jadi abu
Tertiup angin
Hilang
Tak usahlah
Biarkan saja menjadi tumpukan-tumpukan
Pertanda pernah diperbudak oleh sajak

Mungkin tumpukan itu akan hilang terbawa banjir.
Tanpa pernah terbaca olehmu

Tangerang, 10 Januari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun