Mohon tunggu...
Rona Riyya Rifqi
Rona Riyya Rifqi Mohon Tunggu... -

menuai karya dan prestasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Obesitas anak

14 Mei 2015   08:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:04 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seringkali orang tua tidak menyadari bahwa seorang anak yang terlalu banyak makan tidaklah baik, mereka hanya menganggap bahwa anak sehat adalah yang memiliki nafsu makan tinggi, dan sebagian orang tua akan merasa lega ketika anak mereka berbadan gemuk.

Konsep pemikiran sepertiini tidak sepenuhnya salah, namun ada konsep yang sesungguhnya membutuhkan sedikit pembenahan. Kelebihan berat bedan atau biasa disebut obesitas merupakan hasil dari tendensi keturunan yang diperburuk dengan kurangnya aktivitas fisik serta terlalu banyaknya asupan makanan yang terlalu banyak dan kurang tepat. Anak yang memiliki orang tua gemuk atau obesitas cenderung berpeluang memiliki berat badan berlebih. Anak yang makan di luar juga menjadi penyebab obesitas, karena perhari mereka akan mengonsumsi sekitar lebih dari 200 kalori perhari, karena makanan di luar mengandung lemak, karbohidrat, dan pemanis tambahan.

Sementara penyebab terbesar anak obesitas adalah kurangnya aktivitas fisik, seperti kegiatan olahraga. Karena kalori yang masuk tidak sepadan dengan kegiatan fisik yang dilakukan, sehingga kalori anak akan terus menumpuk dan menjadi lemak-lemak bandel di tubuhnya. Anak-anak pada zaman milenium seperti saat ini, seringkali meninggalkan permainan tradisional , mereka lebih tertarik bermain gadget, playstation dan lain sebagainya, sehingga malas untuk beraktivitas diluar rumah. Para peneliti juga menyatakan bahwa anak yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas sejak dini, berpeluang mengalami obesitas sampai besar.

Obesitas pada masa anak pertengahan atau yang berkisar antara tahun 6-11 tahun merupakan permasalahan yang serius, karena saat ia dewasa permasalahan obesitasnya akan terus berulang, sehingga beresiko untuk memiliki permasalahan tingkah laku, kepercayaan diri rendah dan depresi. Selain itu, mereka akan lebih beresiko terkena penyakit-penyakit seperti tekanan darah tinggi, kolestrol tinggi, kadar insulin tinggi, dan salah satunya yang parah adalah diabetespada anak.

Segala sesuatu pasti masih bisa dicegah sebelum segalanya terlambat, mencegah juga lebih murah ketimbang mengobati. Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan orang tua dalam mencegah kelebihan berat badan anak. Yakni, orang tua harus mengawasi pola makan anak, serta aktivitas fisik mereka. Hendaknya berusaha menurunkan berat badan anak sebelum mencapai berat badan yang berlenih. The United State Preventive Services Task Force merekomendasikan pengawasan anak dengan kelebihan berat badan dan obesitas bisa dimulai sejak usia 6 tahun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun