Enam tahun sudah telah meninggalkan duka dan kepedihan dari bencana alam yang sangat memilukan, dimana telah terjadinya G 30 S PKI 2009 di SUMBAR ( Gempa 30 September Padang Kota Indonesia ) berkekuatan 7,6 Skala Richter di lepas pantai Sumatera Barat pada pukul 17:16:10 WIB.
Menurut data Satkorlak PB, sebanyak 1.117 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten di Sumatera Barat, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang, & 78.604 rumah rusak ringan.
Namun, Pemerintahan kota Padang bangkit untuk menata secara bertahap demi untuk kotanya yang semberawut. Pemerintahan daerahnya, bergiat menarik kepercayaan investor untuk mau menanamkan investasinya di kota ini kembali. Dengan cara membangun sarana prasarana transportasi, dan penataan kawasan pariwisatanya. Kota Padang juga bangkit untuk merebut kembali Piala Adipura, yang sekian lama tak kunjung diperolehnya.
Semenjak berdirinya Hotel High Rise Pertama Ibis Padang, hotel yang berkonstruksi menggunakan Seismic Base Isolation System (Teknologi Ramah Gempa). Membuat terbuka mata masyarakat , bahwa masih ada investor yang menanamkan investasinya di kota Padang .
Bila anda datang ke kota Padang, akan menemui hotel Ibis Padang berlantai 13 . Dilantai 13 tersebut ada restran atau kafenya, dari atas ketinggian hotel akan memandang jauh laut dan gelombang tinggi di tepian pantai kota Padang. Tak akan terasa membosankan, menghilangkan rasa kepenakan dan menimbulkan rasa kebahagian betapa indahnya kota Padang ini, penuh kehijauan.
Cuman hotel Ibis Padang, High Rise termegah di kota Padang, dan tidak ada yang lainnya....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H