Mohon tunggu...
Ronal Saja
Ronal Saja Mohon Tunggu... wiraswasta -

僕はインドネシア西スマトラのローナルと申します。どうぞ宜しくお願い致します。僕は、普通な人ですが、特技の著者ではありません。心より自分の頭を考え出して、コンパーシアナの記事は、 十個の指でパソコンを打つします。それでは、チャレンジになりたいので、特にコンパーシアナで記事を送って頑張ります。送った記事を面白になりますように。\r\nOrang Sumatra yang pernah berdiam di negara Sakura, Sebagai orang awam biasa, yang bukan seorang penulis khususnya atau sastrawan. Mencoba untuk meluangkan waktu mengeluarkan pikiran dari isi hati dengan 10 jemari. Mengetik di keyboard nya laptop atau komputer. Dengan adanya Kompasiana khusus untuk umum, merasakan suatu tantangan mengirimkan artikel, semoga saja bisa banyak menarik pembaca khususnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kinerja DPRD dan Gubernur Sumatera Barat Tidak Konsisten Terhadap Masuknya Investor

20 Februari 2014   18:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:38 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


  • Peristiwa demonstrasi yang telah terjadi di depan kantor Gubernur Provinsi Sumatera Barat, di hari Selasa 18 Februari dua hari yang lewat, para demonstran kebanyakan yang berikatan kepala berpartai PKS dengan membawa mobil berpapol PKS, menghujangkan spanduk berantikan Investor dari LIPPO GROUP.


Sehingga membuat Bauzi Bahar kecewa dan geram . Apaboleh buat, Fauzi bahar dihari itu juga masa nya telah berakhir sebagai jabatan Walikota Padang, tetapi disambut dengan demonstrasi masyarakat dengan membawa nama atas “ORANG MINANG” hentah dari mana datangnya. Fauzi Bahar menyesali tindakan masyarakat seperti itu, yang tidak mengerti dari tujuan masuknya investor kekota Padang, untuk demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya kedepan.

Padahal, yang sebenarnya masyarakat didalam kota Padang itu sendiri, mendukung sepenuhnya kehadiran Investor untuk berinvestasi. Penolakan Investor masuk kekota Padang, membuat KOMPAK (Komonitas Kota Padang Tercinta) menjadi resah, sudah merasa terganggu dengan mereka-mereka yang  mengatasnamakan orang Minang, kemudian mengacak-acak Kota Padang

(Baca)

Disayangkan sekali adanya kejadian seperti ini bertahun-tahun tak kunjung terselesaikan, sehingga masyarakatnya pun jenuh dan menganggap kinerja dari DPRD dan Gubernur tak konsisten. Apalagi sekarang saat ini, ada pekerjaan proyek daerah yang tak terselesaikan dari berbagai kendalanya.


Masyarakat beranggapan kepada DPRD dan Gubernur , telah mengulur-ulurkan waktu , bersikap berbelit-belitsampai bertahun-tahun tak terlaksanakan masalah penyelesaian proyekdaerah, walaupun sudah ada rancangan APBD.

Seperti contohnya sekarang ini. Proyek Jalan Dua Jalur Bay Pass kota Padang sendiri yang memakai dana pinjaman lunak dari KOREA, masalah pembebasan dan ganti rugi pertanahan masyarakatnya saja, tak kunjung terselesai kan semenjak dari tahun2011 sampai sekarang tahun 2014. Oleh karena , proyek jalan tersebut belum juga terlaksanakan, akibatnya ada jembatan penghubung jalan Bay Pass, sudah tidak layak dilalui oleh berbagai kendaraan yang melintasinya, selain itu juga jalannya banyak berlobang dan bergelombang.

Sehingga rawankecelakaan lalu lintas. Jalan Bay Pass tersebut saat ini, masih satu jalur yang dilewati olehtruk besar dan kendaraan lainnya. Jalan yang banyak persimpangan tersebut minim dengan ada nya lampu merah.

Padahal jalan jalur Bay Pass tersebut banyak di lewati oleh mahasiswa, pegawai, pelajar yang mengendarai motordisetiap kesibukan paginya. Yang mana disepanjang jalan dan sekitarnya, banyak terdapat sekolah, perkantoran maupun universitas.


Disinilah letak tak terpikirkan sama sekali , demi keselamatan masyarakat untuk kedepannya,supaya cepat teratasi yang merupakan adalah, sebagai contohnya kinerja DPRD dan GUBERNUR tak konsisten sama sekali. Masyarakat banyak juga menilai dan mengatakan bahwa DPRD maupun GUBERNUR, banyak mempunyai teori sambil duduk dikursi empuknya dari pada praktek, maupun peninjauan kelapangannya. Sekarang ini Sumatera Barat, khususnya kota Padang jauh tertinggal kemajuan kotanya dari daerah lainnya di SUMATERA. Anda sebagai Perantau Minang yang berada didaerah lain, bisa menilainya dan membandingkan nya.

Masyarakat banyak menilai dan mengatakan masuknya Investor, ke Sumatera Barat khusunya kekota Padang, DPRD maupun Gubernur tak serius menanggapi dan menerimanya. Oleh karena itu, masyarakat benar harus jeli untuk memilih calon-calon yang akan memimpin daerahnya. Jangan terpancing ajakan kata-katanya saja, yang diutamakan adalah tanggung jawab mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun