Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sudah Selesaikah Pejabat Indonesia?

25 Februari 2017   05:46 Diperbarui: 25 Februari 2017   16:00 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto Kompas.Com

Sangat menarik untuk membahas  perkataan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK ) Arief Hidayat, pada saat ditanya wartawan mengenai kasus yang menimpa Patrialis Akbar.

"Saya bayangkan kriteria umum yang hidupnya sudah selesai," ujar Arief di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/2/2017).

Menurut Arie selesai tersebut dalam artian gaji di MK sudah cukup.

"Mau apa saja sudah cukup, sudah rata-rata jauh dari orang Indonesia. Tidak usah mencari penghasilan lain," katanya. (http://www.tribunnews.com/nasional/2017/02/07/ketua-mk-jam-saya-rp-13-juta-ini-sudah-cukup)

Gaji hakim MK yang mencapai sekitar Rp 70 juta per bulan seharusnya sudah sangatlah cukup.

Mari kita lihat,

  • Nilai gaji hakim MK adalah 20 kali lipat UMP DKI Jakarta 2017 yang sebesar RP. 3.355.750
  • Rp. 70 juta bisa membeli handphone Galaxy S7 (handphone flagship alias termahal dari Samsung) sebanyak 5 buah
  • Bisa membeli motor Kawasaki Ninja secara kontan atau Yamaha N max sebanyak 2 unit
  • Jika ditabung selama 5 bulan (Rp. 350 juta) bisa membeli Toyota Kijang Innova, cash keras
  • Makan di Holly Cow 350 kali (anggaran Rp. 200 rb per kali datang)
  • 12 bulan ditabung, bisa membayar DP rumah senilai Rp. 4 miliar (20 % DP)

Manusia memang sulit untuk puas. Punya Toyota Kijang, kepengen punya Mercy, punya jam tangan Guess kepengen punya yang lebih mahal, dll. Jika motivasi menjadi pejabat adalah kaya raya adalah hal yang salah. 

Menjadi pejabat adalah  amanah dari rakyat dan Tuhan, tanggung jawab di dunia dan akhirat. Jika  masih memiliki keinginan untuk memupuk kekayaan dan punya kemampuan, kenapa tidak berkarir di swasta atau jadi pengusaha sekalian

Masih memiliki keinginan untuk memupuk kekayaan atau " belum selesai"  dan menjadi pejabat, akhirnya akan korupsi. Godaan pada saat menjabat memang sangat besar. Sebagai contoh Akil Mochtar, yang tergoda dengan uang untuk memenangkan pasangan tertentu dalam gugatan pilkada.

Penulis sendiri pada saat ini anti korupsi. Jika berada di posisi yang berkuasa apakah penulis bisa tahan dengan tawaran-tawaran untuk penyalahgunaan kekuasaan? Jujur belum tahu hehehe

Indonesia membutuhkan banyak pejabat yang hidupnya sudah selesai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun