Artikel saya yang ke 100 sejak bergabung ke Kompasiana pada tanggal 20 Februari 2017. Masih sangat baru alias baru seumur jagung.
Keputusan saya untuk mulai menulis dan memilih Kompasiana adalah sebuah keputusan yang tepat. Saya menulis pada awalnya hanya ingin belajar dan berlatih. Ternyata pada perkembangannya saya merasa bukan hanya kemampuan menulis yang meningkat. Â Kemampuan berpikir kritis dan wawasan juga meningkat.
 Untuk membuat sebuah tulisan, setelah menemukan sebuah ide yang biasanya jadi judul. Saya akan mencari tahu lebih lanjut dengan bertanya ke mbah google. Terkadang tema atau arah tulisan berubah setelah saya tahu lebih dalam mengenai masalah tersebut (menambah wawasan). Membaca tulisan Kompasianer juga seringkali menambah wawasan.
Peran kita di Kompasiana, yang tidak hanya sebagai penulis tetapi juga sebagai editor. Memaksa saya untuk merubah peran pada saat tulisan sudah selesai. Dari penulis menjadi pembaca. Manfaat lain yang saya dapat dengan menulis adalah mengontrol stress, karena saya merasa sebuah tulisan bisa menjadi saluran emosi yang terpendam.
Kompasiana mempunyai tagline baru " Beyond Blogging". Arti dari tagline ini sangat terasa buat saya. Pada saat tulisan pertama saya tayang, Om Tjip yang mungkin bisa dibilang sebagai penulis senior baik secara umur maupun mutu tulisan mampir dan memberikan vote serta komentar. Membuat saya bersemangat untuk membuat tulisan selanjutnya. Kemungkinan besar jika kita membuat blog sendiri, tidak akan pernah ada orang yang pada tulisan pertama sudah memberikan semangat.
Beberapa tulisan saya setelahnya Pak Bamset sang raja HL dan jumlah pembaca, memberikan suatu komentar yang membuat saya membaca dan berpikir ulang tentang tulisan tersebut. Setelah kurang lebih satu bulan setengah, tiba-tiba di inbox oleh salah satu Kompasianer untuk bergabung dalam sebuah grup WA yang ternyata pesertanya banyak yang sudah mendapatkan verifikasi biru. Suatu kebanggaan.
Kesemuanya ini yang saya bilang adalan Mbiyond Blogging, suasana kekeluargaan. Mungkin jika kita menulis di platform lain pembaca lebih banyak dan bisa dapat uang. Tetapi apakah ada sebuah suasana kekeluargaan yang saya alami di Kompasiana?
Komentar atau nilai yang diberikan Kompasianer ke saya juga sangat menambah semangat untuk menulis. Ada penghargaan atas hasil tulisan saya.
Suasana kekeluargaan yang tidak memandang siapa anda, tetapi lebih ke bagaimana tulisan kita. Usia muda ataupun sepuh, tingkat pendidikan, dimana kita berada dan lainnya tidaklah terlalu diperdulikan dalam menilai sebuah tulisan. Ini yang saya tangkap, mungkin ada pendapat berbeda?
Pada saat saya diundang Mas Kevin untuk testing Kompasiana Baru, juga menambah kesan Mbiyond Blogging nya Kompasiana. Bagaimana seorang Kompasianer baru bisa diajak untuk testing, saya tidak tahu. Yang jelas di acara testing tersebut saya tidak merasa diperlakukan sebagai newbie atau jangan-jangan karena saya sudah terlihat tua, hehehe.
Akhir kata saya ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan Kompasianer terhadap saya. Terima kasih juga untuk pengelola Kompasiana yang menyediakan media untuk saya bisa berkarya.