Bayi yang baru dilahirkan, sudah ditakdirkan untuk mati. Mati dalam satu hari, satu bulan, satu tahun atau 100 tahun, tidak ada yang tahu. Tetapi setiap manusia pasti akan mati, sampai saat ini belum ada teknologi yang bisa membuat manusia terhindar dari kematian.
Kematian itu, bisa datang kapan saja. Saat kita berkendara, kena serangan jantung, setelah bertahun-tahun menderita ataupun baru lahir langsung mati. Jika kita dalam jangka waktu yang cukup panjang, menngetahui kapan kita akan mati. Apakah pola SKS (sistem kebut semalam) akan tetap kita kita lakukan untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian? Saya pun masih sering menggunakan pola SKS dalam kehidupan ini.
Manusia jika beragama, tentunya percaya akan adanya pengadilan di akhirat. Dimana kehidupan kita akan dinilai apakah lebih banyak dosa atau kebaikan. Mati yang tidak kita ketahui kapan datangnya, seharusnya membuat kita, setiap hari mempersiapkan diri menghadapi pengadilan akhirat.
Dengan berbuat baik, tidak membenci, tidak menebar fitnah, mengakui perbedaan adalah anugerah Tuhan dan lain sebagainya. Tetapi mengapa kita malah melakukan korupsi, membunuh, merampok, iri hati, fitnah, dendam, menabur kebencian dan lain sebagainya?
Apakah ini berarti kita tidak percaya dengan adanya Surga dan Neraka?
Kita terlalu serakah?
Kita terlalu cinta dengan keduniawian?
Kita tidak percaya dengan dosa?
Kita tidak percaya dengan kasih?
Kita tidak percaya dengan Tuhan?
Sudahkah kita mempersiapkan diri untuk mati hari ini?