Reputasi menurut KBBIÂ memiliki arti perbuatan dan sebagainya sebagai sebab mendapat nama baik. Ternyata Indonesia memiliki reputasi lebih baik dibanding Amerika Serikat (AS).
Perbuatan yang baik akan menghasilkan reputasi yang baik. Memang reputasi tidak bisa dijaminkan ke bank. Tetapi dengan reputasi baik, biasanya kita akan lebih mudah mendapatkan rekomendasi untuk pekerjaan.
Reputation Institute (RI) sebuah lembaga yang telah mempublikasikan Reptrak sejak tahun 2008. Reptrak adalah penelitian tentang reputasi sebuah negara berdasarkan survei kepada penduduk negara-negara G8 atau G7 sekarang.
Menurut Nicolas George Trade COO RI kepada Forbes, "Reputasi sebuah negara menentukan dukungan masyarakat dunia kepada sebuah negara melalui tingkah laku mereka (masyarakat). Reputasi yang baik akan meningkatkan ekspor, investasi dan banyaknya orang yang berkunjung"
Pada tahun ini RI melakukan survei kepada 58 ribu orang di 7 negara. Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Rusia, Jepang, Inggris dan AS. 55 negara yang masuk dalam daftar adalah negara yang memiliki PDB yang cukup besar dan dikenal sedikitnya oleh 51 persen populasi negara G8.
Survei dilakukan bulan Maret sampai April 2019.
Ketika mengukur reputasi sebuah negara, RI mempertimbangkan apakah negara yang bersangkutan memiliki ekonomi yang maju, lingkungan yang menarik dan pemerintahan yang efektif.
Jika pada masa sebelumnya karakteristik seperti keindahan, budaya, keramahan dan gaya hidup menjadi faktor yang cukup menentukan reputasi. Tahun ini terdapat satu faktor yang muncul sebagai penentu juga, yaitu efektivitas pemerintahan.
Menurut Stephen Hans Griffiths Chief Reputation Officer RI, "AS sedang menghadapi persimpangan moral dan etika. Memang secara ekonomi cukup baik tetapi ekonomi saja tidak cukup. Bagaimana sebuah negara membantu perkembangan masyarakat dunia jauh lebih penting."
Indonesia tahun ini menduduki posisi 33, di bawah Singapura posisi 17, Thailand posisi 23, Malaysia posisi 27 dan Vietnam posisi 30.
