Dengan ikut sertanya perusahaan pembayaran ini, yang cukup kuat berperan dalam mengadministrasi pembayaran antar institusi keuangan di dunia. Maka penetrasi Libra akan bisa sangat cepat.
Belum lagi perusahaan e-dagang dan teknologi seperti eBay, Uber, dan Spotify  juga turut dalam asosiasi Libra. Sehingga ibaratnya tinggal membalikkan telapak tangan untuk mengaktifkan metode pembayaran Libra ke dalam platform mereka.
Tentu saja pengguna FB yang sudah mencapai lebih dari 2 miliar adalah target untuk diajak menjadi pengguna Libra.
Dengan adanya asosiasi Libra di mana masing-masing anggota hanya memiliki 1 suara atau 1 persen (mana yang lebih tinggi). Tidak ada perusahaan yang bisa memonopoli dalam pengembangan dan penggunaan Libra.
Sebuah harapan yang mungkin bisa terwujud.
Libra adalah Mata Uang Kripto yang Stabil
Tidak seperti Bitcoin yang hanya berlandaskan kepercayaan. Nilai Libra nantinya akan dijamin dengan sejumlah aset dalam bentuk deposito dan surat utang jangka pendek pemerintah dalam mata uang yang memiliki rekam jejak stabil, seperti USD, Pound Inggris, Euro, Swiss Franc dan Yen Jepang.
Asosiasi akan mengatur aset ini, termasuk melakukan tindakan yang diperlukan agar nilai Libra tetap stabil. Dengan jumlah anggota yang mencapai 100, bisa diharapkan tidak ada tindakan ilegal yang merusak. Karena anggota pastinya akan saling mengawasi.
Setiap kali orang menukarkan uang ke Libra, maka uang tersebut akan masuk ke dalam dana jaminan Libra dan sekian Libra (sesuai dengan jumlah uang yang ditukarkan) akan diterbitkan.Â
Sebaliknya jika Libra ditukarkan ke mata uang biasa, maka Libra yang ditukarkan tersebut akan dihancurkan (dikeluarkan dari peredaran) sehingga jumlah Libra yang beredar akan selalu sesuai dengan dana jaminan yang disimpan.
Dengan adanya stabilitas maka pedagang tidak akan ragu untuk menerima pembayaran dengan Libra. Tidak seperti mata uang kripto lainnya, yang hari ini bisa bernilai 100 dan besok terjun bebas ke 20.
Penukaran mata uang domestik ke Libra direncanakan akan menggunakan aplikasi Calibra atau aplikasi lain buatan pihak luar. Mungkin saja nantinya juga bisa dilakukan di minimarket (jika diizinkan Bank Indonesia).