Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

"People Power" dalam Demokrasi

20 April 2019   05:30 Diperbarui: 20 April 2019   05:42 1255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilu terakhir Malaysia yang akhirnya dimenangkan oleh Mahatir Mohamad. Adalah sebuah contoh yang bagus tentang bagaimana rakyat menunjukkan kedaulatannya dengan tidak lagi mendukung Najib Razak dan UMNO.

Najib Razak yang berkuasa sejak tahun 2009 sampai 2018 sekarang ini sedang menghadapi sidang atas dugaan korupsi yang dilakukan pada masa berkuasa. Rakyat Malaysia yang muak akhirnya tidak lagi memberikan mandat kepada UMNO dan Najib Razak melalui pemilu.

Indonesia 2019

Amien Rais menyatakan akan menggalang people power jika ada kecurangan dalam pemilu. Seperti yang saya tulis di atas mungkin sudah lupa bahwa dia adalah salah satu tokoh yang membawa Soeharto turun karena otoriter.

Di sisi lain rakyat sudah memilih dan tinggal menunggu hasil resmi KPU mengumumkan siapa pemenangnya. Rakyat yang tetap berani menggunakan hak pilih di tengah usaha intimidasi yang akhirnya gagal. Rakyat telah menggunakan kekuatannya (people power dalam demokrasi) dengan menggunakan hak suara untuk memilih baik wakil di legislatif maupun presiden Indonesia 2019-2024.

Dari hasil hitung cepat oleh lembaga kredibel yang secara historis sudah terbukti kesahihannya sebenarnya rakyat sudah bisa mendapat gambaran siapa yang akan menang. Namun sayangnya ada pihak yang tidak mau mengakui ini dan malah mengklaim kemenangan.

Pihak yang mengaku melakukan hitung cepat bahkan real count internal. Tetapi tidak mau membuka data-data dan lembaga yang melakukan hitung cepat dan perhitungan riil. Sehingga tidak bisa divalidasi keabsahannya.

Jika memang hasil KPU membuktikan bahwa rakyat menghendaki petahana Jokowi-Amin menjabat untuk periode 2019-2024, apakah tetap akan dikerahkan massa untuk menolak?

Apakah ini yang dinamakan demokrasi? Bukankah dalam demokrasi pilihan mayoritas rakyat adalah orang yang mendapatkan mandat? Indonesia mau dihancurkan dengan perang saudara?

Salam

Hanya Sekadar Berpikir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun