">
Alkisah Indonesia sedang mengalami tahun politik namun tidak jelas di tahun berapa ini terjadi.
Seorang pengusaha besar bernama Sakti Uno memutuskan untuk turut serta dalam pemilihan presiden tahun yang tidak jelas. Singkat cerita Uno berhasil mendapatkan tiket untuk bertarung walaupun hanya sebagai calon wakil presiden.
Pilpres Indonesia tahun yang tidak jelas ini diikuti oleh dua pasangan. Pada saat diundi, Uno dan pasangannya mendapat nomor dua. Berbeda dengan pilpres 2019 yang menggunakan 01 dan 02. Pilpres tahun yang tidak jelas menggunakan huruf, pasangan satu dan pasangan dua.
Berkampanyelah Uno ke seluruh Indonesia, sekitar 12 ribu titik kampanye telah didatangi.
Suatu hari Uno akan berkampanye di sebuah kota. Sebagai olahragawan selain pengusaha, Uno memutuskan untuk naik sepeda. Wush, wush, wush bunyi angin mengalir di sekitar sepeda yang dipacu sangat cepat.
Sampailah Uno di tempat kampanye. Setelah mengelap keringat dan semprot parfum, Uno berjalan ke arah panggung. Uno mendengarkan lagu yang dinyanyikan oleh wanita nan cantik dan berpikir, "Kok lagunya beda ya, biasanya musim kampanye lagu dangdut jadi favorit, Ah terlalu, panitia mesti ditegur nanti"
Uno naik ke atas panggung dan memulai pidato,
"Saudara-saudara, saya adalah pengusaha besar! Jadi kalau saya menang, semua yang ada di sini akan saya jadikan pengusaha"
Massa bergelora " Uno! Uno! Uno!, hidup Uno. We lop yu pul"
"Saudara sebangsa dan setanah air, kalau saya menang semua harga akan saya buat murah. Dari mulai BBM sampai peniti, pokoknya murah!"