Jeff Bezos adalah salah seorang terkaya di dunia. Kapitalisasi Amazon pada September 2018 sempat mencapai USD 1 triliun, namun per Februari 2019 turun menjadi USD 801,5 miliar. Bagaimana perjalanan Amazon menjadi perusahaan bernilai USD 1 triliun?
Asal tahu saja bahwa nilai Amazon sebesar USD 1 triliun adalah kurang lebih sama dengan nilai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia. Amazon didirikan pada tahun 1994 tepatnya tanggal 5 Juli 1994 dengan modal pribadi Jeff Bezos senilai USD 10.000.
Pada awalnya Jeff dan karyawan bekerja di sebuah garasi rumah. Amazon pada awal berdiri hanya fokus menjual buku melalui internet atau penjualan daring. Bahkan ketika Amazon telah berhasil mendirikan gudang, banyak investor meremehkan.
Para investor beranggapan Amazon adalah salah satu bagian dari "dot com bubble" atau gelembung "dot com" yang memang pada akhir 1990an pecah dan banyak perusahaan yang bangkrut. Selain itu investor beranggapan bahwa sulit bagi Amazon untuk bisa bersaing dengan Borders dan Barnes & Noble (jaringan toko buku besar di Amerika Serikat).
Mengapa Buku?
Saya pikir ini adalah sebuah ide cemerlang Jeff Bezos. Di era awal e-dagang masalah utama adalah kepercayaan dan kebiasaan. Orang terbiasa untuk melihat, menyentuh dan mencoba di toko luring.
Buku berbeda, untuk memutuskan membeli buku mungkin orang hanya ingin tahu isi buku dan sering kali mencari ulasan buku tersebut. Kedua data ini bisa dengan mudah ditemui di internet. Sehingga asalkan buku terjamin dalam kondisi baru dan harga lebih murah maka orang bisa dengan gampang untuk memutuskan membeli di e-dagang.
Setelah sukses dengan buku lalu Amazon mengembangkan jumlah dan jenis barang dagangan lain. Pada tahun 1997 Amazon menjual saham ke publik dengan harga sekitar USD 18 per saham dan memiliki valuasi USD 300 juta.
Membuka Pasar Umum
Pada tahun 1999 Amazon membuka pasar umum (market place) di situs mereka. Mungkin alasan Amazon adalah mahalnya biaya dan risiko yang cukup tinggi untuk stok barang. Dengan membuka peluang orang lain dagang di situs mereka maka biaya dan stok akan bisa dialihkan ke pihak ketiga. Amazon bisa mendapatkan komisi penjualan tanpa menanggung risiko yang besar.
Sebelumnya Amazon dengan kekuatan beli yang besar merusak harga pasaran barang-barang. Barang dijual dengan harga murah dibandingkan dengan pasaran tradisional. Ini mungkin bisa disebut strategi bakar uang Amazon untuk menambah pengguna.