Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"Democrazy" atau Demokrasi?

20 Februari 2019   08:00 Diperbarui: 21 Februari 2019   10:57 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut KBBI daring arti kata demokrasi adalah (1) (bentuk atau sistem) pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat; (2) gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.

Membaca arti tersebut jika ingin dipersingkat menurut saya menjadi pemerintahan dari dan untuk rakyat diikuti dengan persamaan hak, kewajiban dan perlakuan yang sama bagi seluruh rakyat.

Pancasila sila keempat mengatakan "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan". Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia sejak merdeka telah memilih untuk menganut paham demokrasi dalam penyelenggaraan negara.

Walaupun sempat terjadi pasang surut mengenai kebebasan berdemokrasi dan juga perubahan sistem di mana Indonesia sempat mengalami sistem parlementer, walau akhirnya kembali lagi ke sistem presidensial sampai sekarang.

Bagaimana rakyat mengelola negara?

Rakyat akan memilih wakilnya dalam hal ini DPR, DPRD, dan DPD pada masa sekarang, untuk dapat mewakili mereka dalam mengawasi serta memastikan bahwa kepentingan rakyat selalu menjadi prioritas. Pemilihan wakil rakyat dilakukan melalui Pemilu yang dilakukan lima tahun sekali.

Demokrasi Era Orde Baru

Saya masuk dalam generasi X sehingga hanya mengingat pemilu sejak sekitar tahun 1980-an. Apa yang saya rasakan waktu itu, yah biasa saja. Karena pada era orde baru partai pemenang pemilu pasti Golkar (partai pemerintah) dan tidak ada pemilihan presiden secara langsung seperti sekarang ini.

Pemenang kedua seingat saya adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan terakhir barulah Partai Demokrasi Indonesia. Melihat sejarah pemilu di Kompas.com ternyata ingatan saya masih cukup baik. Sejak pemilu era orde baru pertama tahun 1977 sampai dengan pemilu terakhir tahun 1997 selalu begitu hasilnya. Jadi apa yang menarik?

 Kampanye cenderung melakukan pengerahan masa. Pada masa itu lebih sering masa dikumpulkan di satu tempat untuk mendengarkan pidato politik dan berjoged setelahnya. Tetapi sebelum tiba ke tempat kampanye mereka melakukan konvoi di jalan-jalan.

Konvoi ini yang menarik tetapi juga sedikit berbahaya. Maksudnya berbahaya adalah ketika konvoi lewat jika Anda disodori misalnya yang sedang mendapat jatah kampanye PPP maka Anda harus siap menyodorkan satu jari, jika tidak dan masa yang lewat beringas maka Anda bisa di teriaki atau kadang disertai ancaman. Itu yang saya ingat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun