Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Apakah Gampang Menulis Fiksi?

5 Januari 2019   15:28 Diperbarui: 29 Januari 2019   11:15 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gampang? Kalau menurut saya gampang-gampang susah karena begitu saya mendapatkan ide dan membayangkannya di dalam pikiran. Sebuah cerita akan sangat mudah dituliskan.

Ide? Bisa dari mana-mana, seperti sebuah puisi saya tentang Raisa yang berjudul "Puisi untuk Raisa". Idenya berasal dari percakapan di sebuah WAG penulis yang kebetulan saya ikuti.

Lain halnya ide tentang "Ketika Bang Adi disemprot Mak Inem" idenya berasal dari berita yang cukup aktual pada waktu itu.

Namun ide untuk memasukkan video ke dalam cerita Mak Inem sedikit banyak dipengaruhi oleh Latifah Maurinta Wigati seorang Kompasianer yang lebih suka dipanggil Maurin. Maurin mempengaruhi saya dengan cerita-cerita yang dibuatnya.

Unik? Iya kalau menurut saya, karena setiap cerita yang dibuat Maurin selalu disisipi oleh video dan lirik lagu. Lagu yang mempengaruhi jalan cerita yang dibuatnya.

Jalan cerita yang menurut saya romantis idealis karena selalu menggambarkan tokoh-tokoh yang rupawan baik perempuan maupun laki-laki. Tahun 2018 Maurin membuat dua rangkaian cerita Tulang Rusuk Malaikat dan Langit Seputih Mutiara.

Tulang Rusuk Malaikat tokoh utamanya adalah Calvin Wan yang menurut saya sudah terlalu lama digunakan. Sehingga membuat saya sebagai salah satu pembacanya sering bingung, ini Calvin Wan dicerita yang mana?

Sedangkan Langit Seputih Mutiara, tokoh utamanya adalah Abi Assegaf. Sebuah keputusan yang tepat menurut saya untuk mengganti tokoh, sudah waktunya.

Menulis seperti Maurin memang tidak mudah. Bagaimana membuat serial atau boleh dibilang potongan-potongan cerpen yang merupakan satu kesatuan. Belum lagi mencari lagu yang bisa menjadi inspirasi.

Lagu yang diharapkan untuk didengarkan sambil membaca cerita yang dibuat oleh Maurin. Bisa menambah rasa menurut saya.

Membayangkan? Saya tidak suka terpaku di depan komputer untuk menunggu tulisan bisa mengalir. Saya lebih suka membayangkan apa yang akan menjadi garis besar cerita yang akan saya buat. Setelah matang baru ke laptop untuk mulai menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun