Tensi hubungan dagang Amerika Serikat dan China bertambah tinggi ketika pemerintahan Trump mengenakan tarif 10% bagi barang eks China senilai US$ 200 miliar. Tindakan yang kemudian dibalas oleh China dengan mengenakan tarif bagi sekitar US$ 60 miliar barang eks AS. Hubungan AS dan China memburuk di bidang ekonomi.
Hubungan AS dan China yang memburuk di bidang ekonomi ternyata berimbas kepada bidang yang lain. Belum lama ini kapal induk AS ditolak oleh pemerintah China ketika ingin berlabuh di Hong Kong. Sebuah kota yang memang memiliki otonomi khusus tetapi tetaplah bagian dari RRC.
Kemudian muncul insiden di laut China Selatan yang melibatkan angkatan laut AS dan China. Kapal-kapal kedua negara bermanuver cukup dekat dan dianggap berbahaya.
Di sisi lain AS juga memberi sanksi kepada China karena membeli rudal S-400 dan pesawat Sukhoi Su-35 dengan alasan melanggar sanksi AS kepada Rusia.
Tindakan AS mengenakan tarif pada tanggal 24 September 2018, bukan hanya membuat China membalas dengan tarif tetapi juga membatalkan pembicaraan antara AS dan China dalam rangka mencari solusi tensi perdagangan.
Pembicaraan Masalah Keamanan China dan AS
Hubungan antara AS dan China yang memburuk semakin melebar ke bidang lain bukan hanya ekonomi, seperti yang sudah disampaikan di atas.
Belum berhenti di sana, China membatalkan pembicaraan masalah keamanan dengan AS yang sebenarnya sudah dijadwalkan akan berlangsung di bulan Oktober 2018. Sebuah lanjutan pembicaraan yang sudah terjadi di tahun 2017.
Sumber Reuters di AS mengatakan bahwa alasan pembatalan ini belum jelas. Apakah karena perang dagang? Sanksi atas pembelian senjata Rusia? Atau yang lain?
Sedangkan sumber Reuters di China mengatakan pembatalan pembicaraan keamanan ini dikarenakan oleh meningkatnya tensi hubungan AS dan China.
Diplomat China Wang Yi pada hari Jumat 31 September 2018 mengatakan "Tidak perlu panik dengan friksi antara AS dan China." Namun mengingatkan bahwa China tidak akan bisa diperas atau menyerah dengan tekanan dagang AS.