Nilai FM dimata investor akan jauh berkurang jika kehilangan 28% dari cadangan tembaga yang dilaporkan.
PTFI memiliki sesuatu yang menurut saya luar biasa. Selama bekerja belum pernah saya menemukan biaya produksi yang minus, dalam arti bukannya mengeluarkan biaya tetapi mendapatkan keuntungan dalam menjalankan proses produksi.
Terlihat dari gambar di atas yang bersumber dari laporan keuangan FM kuartal kedua 2018. Biaya produksi tembaga PTFI adalah minus US$ 0,77 per pound. Hal ini bisa terjadi karena kandungan emas dan perak yang ada di bijih tembaga sehingga mengurangi biaya produksi.
**
Ketiga alasan di atas ditambah dengan kerja keras dan keras kepalanya pemerintahan Jokowi-JK membuat FM akhirnya menyerah dan menjual saham PTFI kepada NKRI
Kerja keras yang dilakukan oleh Ignasius Jonan selaku Menteri ESDM, Rini Soemarno selaku Menteri BUMN disertai dukungan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan lainnya.
Indonesia akan mendapatkan keuntungan lebih dari dividen yang akan diperoleh. Selain itu dengan menjadi pemegang saham mayoritas, Indonesia bisa memastikan pembangunan smelter bisa berjalan agar kekayaan alam bisa memiliki nilai tambah yang lebih dibandingkan dengan hanya mengekspor bijih mentah.
Juga jangan dilupakan sebagai pemegang saham mayoritas, Indonesia bisa memastikan data yang dilaporkan tidak dipermainkan demi royalti dan pajak.
Referensi : Kompas.com ; Laporan Keuangan FM 2017;Laporan Keuangan FM kuartal dua 2018
Â