Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sebuah Inspirasi Usaha di Era Digital

19 April 2018   12:18 Diperbarui: 19 April 2018   12:37 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di zaman digital, banyak pekerjaan yang terancam punah. Karena kemajuan teknologi, pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh manusia, bisa diotomatisasi. ATM yang menggantikan fungsi teller di bank, misalnya.

Tetapi di sisi lain banyak juga pekerjaan atau lapangan usaha baru yang muncul karena kemajuan teknologi. Sebagai contoh, di zaman sekarang orang bisa menjadi blogger yang mungkin dulu tidak pernah terpikirkan.

Trevor Chapman, memulai usaha yang termasuk dalam usaha yang dulu tidak pernah terpikirkan. Dengan modal US$ 200, Trevor mendirikan LDSman.com. Suatu situs penjualan yang menjual bermacam barang dari China (celana kevlar, pasta gigi arang, kursi tiup dan lainnya).

Sebelum membuat situs LDSman, Trevor bekerja menjual panel matahari. Suatu pekerjaan yang mengharuskan dia bekerja selama 12 jam per hari. Trevor tidak bahagia dalam menjalankan usahanya ini.

Dia mulai berpikir bahwa untuk menambah penghasilan, cara terbaik yang bisa dilakukan menurutnya adalah melalui e-commerce (perdagangan digital). Dari modal US$ 200, paling banyak dihabiskan untuk memasang iklan di Facebook. Dimulai pada akhir tahun 2016.

Pada awalnya Trevor mencoba menjual barang seni. Setelah berpikir ulang, Trevor menyadari bahwa barang seni tidak menghasilkan trafik yang bagus. Hasil pemikirannya itu membuatnya sadar bahwa dia harus menjual barang-barang yang menarik.

Kemudian dia mencoba menjual kursi tiup, sebuah barang yang sedang populer saat itu. Dia mencoba mencari suplier melalui Alibaba dan Aliexpress. Untuk mengurangi modal dan risiko inventori, Trevor dia melakukan apa yang dinamakan dropshipping.

Dropship adalah sebuah cara dagang di internet. Dimana kita membuat sebuah kesepakatan dengan pemilik barang untuk mengirimkan barang yang terjual, atas nama kita. Jadi pada saat barang laku, kita baru mengorder dan membayar pemilik barang.

Ternyata di Amerika Serikat, ongkos mengirim barang langsung dari pabrik di China. Lebih murah jika dibandingkan dengan ongkos kirim lokal.

Singkat cerita setelah sempat mengalami kegagalan dan harus memberikan ganti rugi. Akibat barang yang dikirim tidak sesuai kualitasnya. Usahanya semakin berkembang dan berhasil mencatatkan penjualan US$ 1 juta dalam waktu tiga bulan

Trevor terus mengembangkan usahanya, sampai juga membuat gudang logistik sendiri. Demi bisa membeli barang dalam jumlah banyak dan meningkatkan keuntungan. Pada tahun 2018, Trevor menjual seluruh usahanya dan memperoleh uang senilai US$ 10 juta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun