Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bendungan Juga Harus Dikurangi Airnya Sekali-kali

24 Januari 2018   10:01 Diperbarui: 24 Januari 2018   14:57 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jatiluhur (http://www.sinarharapan.co)

Hidup dalam banyak sisi ada beberapa hal yang merupakan pilihan yang sulit. Bagaimana kita harus bisa mengendalikan diri, agar tidak terpuruk.

Kita setiap hari dihadapkan kepada sebuah pilihan. Kalau saya ada beberapa hal yang menjadi landasan dalam mengambil pilihan. Hukum Agama, Hukum Negara dan prinsip yang sudah saya terapkan dalam kehidupan ini.

Selama tidak ada yang dilanggar terkadang yang saya lakukan adalah mencoba mengendalikan bukan tidak sama sekali. Karena menurut saya kalau tidak sama sekali, bendungan keinginan jika jebol malah akan berakibat yang parah.

Makan misalnya, sebagai orang yang sudah tidak bisa dikatakan muda. Malah dipanggil om sekarang bukan lagi mas hehehe. Seharusnya banyak makanan yang sudah harus dihindari, bahkan sebagian orang malah tidak sama sekali.

Soto Betawi adalah salah satu makanan enak. Tetapi jika mengingat umur dan kesehatan, dengan kandungan santan dan jeroan di dalam soto. Banyak orang yang sudah tidak lagi mau makan soto. Namun saya lebih berusaha mengendalikan, dalam arti kata makan soto betawi mungkin hanya satu sampai dua bulan sekali.

Sehari-hari yah makan di rumah. Ketika keinginan memuncak barulah mencari soto betawi.

Belanja demi kesenangan bukan kebutuhan. Demi kesehatan mental terkadang juga saya lakukan, karena biasanya hiburan atau mendapat kesenangan ketika belanja itu memang terbukti.

Nafsu adalah bagaikan aliran sungai yang isinya juga sangat mirip dengan sungai bermacam-macam. Air yang merupakan sumber kehidupan sampai dengan hal yang mungkin kurang pantas disebutkan seperti kotoran manusia juga lengkap dengan limbah industri (jika melalui kawasan industri).

Menahan diri bisa diibaratkan dengan membuat bendungan yang setiap hari akan dicoba kekuatannya oleh aliran air sungai. Perhatikan bendungan-bendungan yang dibuat oleh manusia. Pastilah ada celah yang bisa dilalui air. Sehingga ketika air sudah melimpah tinggal dialirkan.

Mengendalikan bisa diibaratkan ketika bendungan sudah penuh. Ada aliran yang dapat mengurangi tekanan ke bendungan sehingga bendungan tidak akan ambruk.

Kembali ke diri masing-masing, apakah tidak sama sekali atau mencoba mengendalikan.

Salam

Hanya Renungan di Pagi Hari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun