Perkiraan saya kendala penyimpanan data ini juga bisa dipecahkan dengan teknologi komputer bio. Dimana mungkin suatu saat kemampuan penyimpanan data otak manusia bisa ditiru.
Jika kedua masalah ini terpecahkan perkembangan kemampuan AI akan sangat pesat. Tetapi saya tidak tahu apakah AI bisa juga berimajinasi seperti manusia, sehingga terkadang hanya dengan sangat sedikit data. Manusia bisa mengambil keputusan yang tepat. Selain juga imajinasi yang berhubungan dengan kreatifitas.
AI yang sudah berkembang secara maksimal, mampu belajar sendiri, mampu membuat keputusan sendiri dan diberi wewenang tertentu oleh manusia. Kemudian ada hacker yang iseng dan menjebol pertahanannya.
Memberi perintah kepada AI Â "Lindungi Manusia". Saya melihat adanya kemungkinan terjadinya film Matrix di dunia ini. Dimana manusia dihubungkan dengan komputer sehingga semua yang terjadi hanyalah terjadi di dalam otaknya.Â
Mengapa?
Karena manusia semakin banyak dan usia harapan hidup semakin tinggi . Jika tidak ada perkembangan teknologi antariksa yang bisa membawa manusia dalam jumlah banyak ke luar angkada serta tidak ditemukan planet yang bisa dihuni. Maka kemampuan bumi untuk memenuhi kebutuhan manusia akan sangat kurang.
Dalam rangka "melindungi manusia" AI bisa saja memutuskan bahwa jalan terbaik adalah dengan menghubungkan semua manusia ke komputer. Sehingga sumber daya bisa dihemat demi kelangsungan hidup manusia.
Sang Hacker iseng bukan memberi perintah "Lindungi Manusia" tetapi " Lindungi Bumi" maka kemungkinan terjadinya perang antara AI dengan manusia akan bisa terjadi seperti dalam film Terminator. Manusia adalah pengguna sumber daya terbesar dan jika bumi ingin tetap ada. Maka kemungkinan manusia harus dimusnahkan.
Pertanyaannya adalah kemanakah AI akan berkembang?
Perlukah regulasi perkembangan AI?
Referensi
- Theatlantic.com
- Artificial Intelligence Wikipedia
- Data (Star Trek) Wikipedia
- Biological computing Wikipedia
- Quantum Computing Wikipedia