Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jangan Kehabisan Nafas Sebelum Tinggal Landas

5 September 2017   10:16 Diperbarui: 6 September 2017   23:33 1177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (https://www.dreamstime.com)

Mungkin banyak diantara kita yang mempunyai mimpi ingin memiliki usaha sendiri. Dengan banyaknya contoh keberhasilan start up, banyak generasi millenial yang juga berkeinginan bisa sukses seperti Jack Ma atau Nadiem Makarim (pendiri Gojek) dan masih banyak contoh lainnya.

Untuk bisa mendirikan sebuah usaha, modal menjadi salah satu hal yang penting. Bukan berarti harus memiliki modal yang besar, contoh Kepiting Nyinyir yang bermodal awal Rp 3 juta berhasil menghasilkan omzet ratusan juta dengan konsep resto tanpa ruang makan (selengkapnya baca di sini).

Modal sendiri sebenarnya bukan hanya modal untuk membuka usaha yang biasa disebut Capital Expenditure(Capex). Capex adalah modal yang dikeluarkan untuk memulai suatu usaha dan biasanya digunakan untuk membeli sesuatu yang mempunyai umur pakai yang cukup panjang. Misalnya kalau bicara usaha resto,  sewa lokasi, dekorasi,  pembelian alat masak, ac dan lain sebagainya.

Capex akan di deprisiasi atau dibagi menjadi biaya bulanan sesuai dengan umur pakainya. Sewa lokasi, kita membayar sewa Rp 24 juta untuk satu tahun. Berarti biaya bulanan kita untuk sewa adalah sebesar Rp 2 juta. Namun harus diingat bahwa ada aturan pajak dan akuntansi yang membatasi umur capex. Jadi tidak bisa seenaknya saja menentukan umur capex tersebut.

Modal memulai usaha (capex) biasanya sudah diperhitungkan sebelum kita memulai usaha. Orang seringkali lupa untuk memperhitungkan modal kerja (working capital). Modal kerja adalah modal yang harus kita siapkan seandainya usaha kita belum memperoleh keuntungan yang cukup untuk membiayai kegiatan usaha.

Modal kerja yang harus disiapkan adalah misalnya, gaji karyawan, pembelian bahan baku, gas, listrik, air dan telepon. Selama usaha kita belum menghasilkan keuntungan berarti kita menggunakan modal kerja untuk dapat menjalankan kegiatan usaha. Tidak semua orang beruntung dan bisa langsung ramai usahanya, seringkali butuh waktu yang tidak sedikit.

Berapa modal kerja yang harus disiapkan? Menurut pendapat saya minimal adalah 12 x kebutuhan sebulan. Karena seperti yang sudah disampaikan, seringkali butuh waktu untuk membuat suatu usaha menjadi ramai.

Jangan sampai usaha yang hampir sukses gagal karena kekurangan modal kerja. Jangan kehabisan nafas sebelum tinggal landas

Salam

Hanya Sekadar Berbagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun