Mencoba menjadi teladan dan kawan bagi anak mungkin bisa dilakukan sebagai perlawanan terhadap masifnya propaganda gerakan radikal di era digital. Pernah saya baca ada beberapa orang generasi muda Eropa yang pendidikannya seharusnya lebih maju dari Indonesia, bisa terpengaruh paham ISIS dan berangkat ke timur tengah untuk bergabung. Bagaimana dengan generasi muda Indonesia?
Gerakan perlawanan terhadap gerakan radikal harus dimulai dari lingkungan yang paling kecil yaitu keluarga dan harus dimulai dari sekarang. Orang tua bisa berperan sebagai kawan dan lawan dalam diskusi. Sudah bukan eranya komunikasi satu arah.
Cuci otak bisa memberi manfaat positif tetapi juga bisa membuat kita menjadi teroris.
Tambahan bacaan wikipedia
Salam
Hanya sekedar berbagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H