Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Keadilan dalam Pajak di Indonesia

18 Maret 2017   08:08 Diperbarui: 18 Maret 2017   18:00 4256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber http://www.cita.or.id/

Pajak , dirindu tapi dibenci.

Tidak ada orang yang suka membayar pajak, mungkin hampir semua orang mempunyai pikiran " saya bekerja capek-capek, kok dengan enaknya pemerintah memajaki penghasilan saya".

Pajak yang dibenci.

Di sisi lain banyak orang yang mengeluh " Jalanan rusak kok tidak diperbaiki, mengapa masih banjir terus ya, seharusnya pemerintah memperbaiki mutu pendidikan, seharusnya pemerintah memberikan subsidi kepada rakyat miskin dan lainnya". Apakah kita sadar bahwa semua yang dikeluhkan membutuhkan biaya yang salah satunya bersumber dari pajak?

Pajak yang dirindu.

Pajak sebagai sumber pembiayaan negara sudah berlaku dari masa kerajaan-kerajaan masih berjaya. Di Amerika Serikat (AS),  badan pemungut pajak disebut IRS (Internal Revenue Service) yang berada di bawah department of treasury. IRS sangat disegani di AS, karena sangat teliti dan bersih. Begitu diseganinya IRS, sampai muncul perkataan " Di dunia ini hanya ada 2 hal yang pasti, pajak dan kematian".  Rasio pajak AS terhadap PDB (produk domestik bruto) sudah mencapai 26% .

Di sisi lain, sudah matangnya sistem perpajakan dan badan pemungut pajak di AS tidaklah menyurutkan usaha untuk menghindari pajak. Banyaknya pengacara pajak dan perusahaan akunting pajak  di AS membuktikan hal ini. Pengacara dan akuntan pajak selalu akan berusaha mencari celah aturan perpajakan.

Timbulnya ide untuk memindahkan pusat perusahaan ke negara yang disebut "Tax Heaven"adalah hasil dari pemikiran para pengacara dan akuntan pajak. Untuk mengurangi pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan.

Pajak di AS digunakan untuk program pembangunan dan juga program jaminan sosial.

Bagaimana di Indonesia.

Pajak diharapkan bisa menyumbang 1498,9 triliun rupiah atau sekitar 72% dari APBN 2017, yang berjumlah 2080,5 triliun rupiah. APBN akan digunakan untuk membiayai negara dalam usaha untuk melayani rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun