Mohon tunggu...
Ronald Ch. Tamaka
Ronald Ch. Tamaka Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cryptalker

Talks about Blockchain, Cryptocurrency, NFT, DeFi and Web3

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency

Bagaimana Exchanger Menipu Kita ? (Part 1)

15 Agustus 2022   09:56 Diperbarui: 15 Agustus 2022   09:57 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cryptocurrency space is a new Wild West.

Sebagai aset alternatif baru, banyak scam yang terjadi. Bahkan banyak tidak kita sadari. Salah satunya di sisi Exchanger.

Supaya agak nangkep Exchanger itu apa, bayangkan saja Money Changer yg sering anda lihat. Bedanya, asetnya ini crypto.

Exchanger yg saya bahas disini adalah CEX ( Centralized Exchanger ) ; contohnya Gemini, CoinBase, Indodax, Tokocrypto dkk

Singkatnya CEX, itu di-regulasi oleh pemerintah, diaudit serta aset crypto-nya jelas disimpan dimana.

Mau disimpan in-house ataupun pake 3rd Party. Istilah-nya Crypto Custodian. Biasanya CEX punya jasa ini, ada juga 3rd Party untuk ini, seperti BitGo bahkan beberapa Bank punya jasa ini.

Kalo di saham, kustodian-nya ada KSEI. Ada yg jagain.
Kalo aset crypto di Indo, aset-nya dimana ? tidak ada di Indonesia :C  Kalo owner nya bandit, ya tinggal kabur aja.

Kembali ke laptop,

Scam yg dilakukan Exchanger sebenarnya juga terjadi di aset2 lain. Bedanya, aset2 lain sudah banyak regulasi, jadi lebih minim bandit.  Kalo Crypto, masih Wild West.

Praktek yg paling sering adalah Wash Trading. Sudah jelaskan di artikel sebelumnya apa itu.

Kasus Wash Trading yg terkenal adalah kasus OKcoin. Coin milik Exchanger OKEx. Coba tebak siapa CTO nya waktu itu ?

Please roll the drum....iyak, Changpeng Zhao. Orang no.1 di Crypto saat ini. Bosnya Binance :D

Wash Trading dilakukan untuk menciptakan ilusi bahwa volume perdagangan sebuah aset crypto sangat tinggi. Trader2 jadi kepincut untuk masuk dan orang awam menjadi yakin karena rame.

Pemilik token melakukannya untuk stair climbing ke Exchanger papan atas. Mengejar namanya CoinBase Effect. Disebut demikian, karena jika sebuah token berhasil listing di CoinBase, kemungkinan besar harganya to the moon. Ini yg di-incer mereka bestie.

Praktek ini terjadi karena salah satu syarat listing di Real 10 Exchanger adalah Volume Trading yg massive. Jadi di-"pompa" terus sampai masuk kualifikasi Real 10 Exchanger.

Real 10 adalah Exchanger yg dianggap legit. Terdiri dari Binance, Bitfinex, Bitflyer, Bitstamp, Bittrex, Coinbase Pro, Gemini, itBit, Kraken, and Poloniex.

Kenapa disebut Real 10 ? karena menurut Bitwise Asset Management dalam hearing dengan SEC, 95% Trading yg terjadi di Exchanger adalah transaksi bodong. Hanya 10 Exchanger diatas yg volume trading-nya real.

Jadi, Token yg sering promo2, sudah listing sana sini. Itu bukan jaminan ya bestie ku. Saya sertakan screenshot sebuah exchanger yg nawarin listing ke saya. Gratis.

Ingat, exchanger cuan-nya dari fee listing & trading. Exchanger sebenarnya tahu hal ini, tapi menutup mata.

Kenapa ? karena semakin banyak aset2nya di trading-in. Mau beneran atau tidak. Exchanger khan tetap dapat trading fee.
Tetep Cuan :D

Sebenarnya ada cara untuk identifikasi, yakni dengan memperhatikan Pairing Asset-nya & Order Book mereka.

Yah, kena limit posting. Next ya, saya lanjutkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun