Mohon tunggu...
Ronald Dust
Ronald Dust Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Musik dan Jurnalis

Seniman Musik dan Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Strategi Pelestarian Musik Tradisional Indonesia

4 April 2017   12:42 Diperbarui: 4 April 2017   12:47 3376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Melestarikan kebudayaan Indonesia berarti melestarikan musik tradisional kita juga. Banyak yang telah dilakukan berbagai pihak untuk melestarikan musik tradisional, tapi belum ada strategi yang benar-benar efektif untuk dilaksanakan. Yang diharapkan adalah kelestarian dari semua kekayaan musik tradisi bangsa Indonesia.

Beragam cara telah dilakukan sebagai bentuk pelestarian musik tradisional. Ada yang masih memainkan karya-karya orisinil jaman kuno tapi sedikit yang menciptakan karya baru di masa kini. Ada yang terus memproduksi instrumen-instrumen musik tradisional kuno tapi sedikit yang berminat membeli.

Ada yang menggunakan musik tradisional untuk dimainkan bersamaan dengan musik modern tapi jumlahnya masih terbilang sedikit. Ada yang mencoba meramu musik tradisional dengan gaya baru tapi hanya sedikit kabarnya di media.

Ini semua adalah gambaran perjalanan dari suatu proses perkembangan musik tradisional.

Untuk membuat strategi pelestarian musik tradisional, Indonesia bisa belajar dari sejarah musik dunia. Dimulai dari sejarah musik barat; musik barat mampu bertahan lama dan paling mendunia.

Sejarah Perkembangan Musik Barat

Musik barat dimulai dari abad ke-9 ketika diciptakannya sistem notasi musik yang disebut dengan Neume. Notasi Neume digunakan untuk musik Chant di kalangan Gereja abad pertengahan. Neume adalah cikal bakal dari notasi musik modern barat yang kita kenal dengan sebutan Notasi Balok.

Pada abad ke-10, seorang rahib dan teoris musik bernama Guido (Guido d’Arrezo) mengembangkan notasi Neume yang menjadi seperti notasi balok masa kini. Guido juga menciptakan sebuah sistem untuk mengajarkan notasi musik berupa sistem solmisasi: Ut Re Mi Fa Sol La Ti ut (do re mi..).

Dengan adanya sistem baru ini musik berkembang dengan label yang kita kenal dengan sebutan Musik Klasik (Classical Music). Musik klasik terdiri dari beberapa periode dimulai dari abad ke-15 (masa Renaissance) sampai abad ke-20 (masa Impressionist).

Pada akhir abad ke-19 di Amerika, orang-orang afro-american menciptakan satu gaya musik baru yang disebut dengan Jazz. Semenjak itu pula musik mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dari masa awal Jazz tercipta genre musik Blues, Country, Rock, Pop dan semua cabang dari genre tersebut dan seterusnya. Semuanya menggunakan teori musik barat.

Musik modern barat yang kita dengar hari ini semuanya berasal dari musik tradisional. Sampai saat ini musik barat menjadi acuan dunia untuk bidang musik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun