Bagian 1 (dari 2 bagian)
Aku bisa! Pasti dapet hari ini. Ugh, dasar! Gimana mau dapet berita.. mau pergi kemana aja aku ga tau !?! Jangan sampe dimarahin bu Linda lagi.. harus dapet berita.. berita.. berita..... yess!!
Orang-orang berlalu-lalang di kantor redaksi majalah Indonesian Urban. Dari lantai 7 terlihat jalanan ibukota tidak kalah sibuk. Macet dimana-mana, manusia seperti kerajaan semut yang sedang menguasai lautan gula. Seolah tidak ada hari esok, mereka semua terlihat tergesa sekali.
Siang itu Hannah dipanggil menghadap pemimpin redaksi, atasannya. Hannah berjalan sedikit cepat sementara lagu Wannabe dari Spice Girl masih terdengar dari headphone Hannah. Rambutnya dikepang dua seperti anak sekolah tanpa makeup yang berarti. Teman-temannya menjuluki Hannah dengan sebutan cueQueen (baca: cuek queen).
“Kamu sudah hampir setahun kerja di sini, Hannah. Tapi kamu belum pernah liput berita-berita besar.” Ibu Linda memulai pembicaraan di dalam kantornya yang terlihat sangat elegan. Ibu Linda orang yang ramah tapi terkenal tegas luar biasa, karena itu ia disegani tidak hanya di lingkungan Indonesian Urban tapi ia dikenal baik oleh para selebriti dan public figure.
“Hari ini saya pasti dapat sesuatu, bu Lin.” jawab Hannah singkat.
“Saya kasih waktu satu minggu. Kalau kamu belum dapat berita bagus juga, mungkin saya harus kasih kamu peringatan ke-3 dan itu yang terakhir. Setuju?”
“Ok..”
Ok..?! Seharunya aku bilang ngga setuju. Tapi biar aku buktikan kalau aku mampu! Huh..!
Hannah segera meninggalkan ruangan ibu Linda lalu mengajak pergi Brandon, cameraman rekan Hannah yang selalu mendampinginya bekerja.
Mereka berdua pergi mengitari Senayan......... hampir tiga kali lamanya. Tiba-tiba Brandon mendapatkan ide. Ia mengajak Hannah pergi meliput kelompok ibu-ibu yang berusaha memecahkan rekor membuat roti buaya terpanjang di dunia di sekitar Pulo Asem.
“Tayangannya paling cuma 2-3 menit trus dilupain penonton. Aku perlu berita besar, Brand..”