Mohon tunggu...
Ronald Dust
Ronald Dust Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Musik dan Jurnalis

Seniman Musik dan Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menggunakan "Murid" atau "Siswa"

19 Maret 2017   03:19 Diperbarui: 19 Maret 2017   03:26 5435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Intermezzo

Rekan-rekan saya di sini menanyakan mengapa saya lebih memilih kata "murid" daripada "siswa" untuk artikel-artikel saya.

Jawabannya sederhana: Karena saya malas mengetik =)

Kata "Siswa" bisa berarti tunggal dari aspek gender, hanya untuk laki-laki sehingga untuk maksud semua murid (jamak) saya harus mengetik "Siswa-siswi" atau "siswa/i". Walaupun ditambah kata "Semua" menjadi "semua siswa", tetap saja saya harus mengetik tambahan untuk menyatakan siswinya: "semua siswa-siswi". 

Tapi kata "Murid" bisa berarti tunggal sekaligus bisa jamak. Jadi agak hemat space, lebih praktis. 

Contoh:

Bapak Budi mengajarkan muridnya. (tunggal)

Bapak Budi sedang memeriksa PR murid. (bisa tunggal atau jamak)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun