Pernah lihat film Hollywood berjudul “Terminator” yang diperankan Arnold Schwarzenegger? Film tersebut menceritakan tentang manusia yang berperang dengan robot-robot ‘pintar’. Robot-robot terminator tersebut dibangun dengan konsep artificial Intellegence, menurut imajinasi si pembuat cerita. Sama halnya dengan robot-robot pada film “Transformer”.
Artificial Intellegence (AI) atau “kecerdasan buatan” dalam bahasa Indonesia, adalah istilah untuk ‘mesin cerdas’, mesin yang dapat bekerja sendiri melalui algoritma-algoritma pemrograman komputer. Kemampuan berpikir mesin yang menggunakan konsep AI ‘hampir’ menyerupai manusia. Tentu saja mesin tidak akan mampu memiliki emosi seperti yang dimiliki manusia. Tetapi tingkat akurasi dan kapasitas mesin-mesin ‘cerdas’ ini dalam melakukan perhitungan-perhitungan melebihi manusia.
Mesin-mesin cerdas dengan kecerdasan buatan saat ini sudah jauh berkembang dan dimanfaatkan secara lebih luas dalam keseharian manusia. Penerapan konsep AI digunakan di berbagai bidang.
Contoh sederhana teknologi yang menerapkan kecerdasan buatan adalah Siri, sebuah teknologi Virtual Personal Assistant (VPA). Dengan aplikasi Siri kita dapat memberikan perintah kepada komputer/mesin dengan perintah lisan atau perkataan. Teknologi serupa juga ditemukan pada Google Now dimana kita tidak lagi mengetikkan kata-kalimat untuk melakukan pencairan melainkan memberikan informasi kepada Google melalui ucapan kita.
Game juga termasuk teknologi yang menggunakan AI pada sistemnya. Ketika Anda masuk ke modesingle player pada game seperti peperangan atau catur, Anda dapat melihat bahwa komputer merespon setiap gerakan yang Anda buat lalu mengadakan ‘pertahanan’ terhadap aktifitas Anda, komputer bahkan berusaha ‘melumpuhkan’ Anda. Hal ini disebabkan oleh kecerdasan buatan yang dimasukan kedalam mesin game tersebut. AI yang diterapkan pada game mampu mendeteksi, menganalisa sekaligus menentukan pilihan respon yang akan ia berikan.
Produsen mobil Tesla juga menerapkan AI pada produknya. Mobil Tesla memiliki kemampuan self-driving atau berjalan sendiri. Mobil ini juga dikatakan mampu mendeteksi kecelakaan. Semuanya dilakukan dengan memberikan mobil tersebut suatu kecerdasan buatan.
Contoh lainnya adalah teknologi image recognition atau pengenalan gambar. Komputer mampu mendeteksi atau mencari gambar dan mengambil data-data dari gambar tersebut. Komputer dapat mendeteksi wajah, warna, dimensi dan sebagainya dari suatu gambar digital. Misalnya teknologi image recognition untuk web browser berupa script Javascript bernama tracking.js.
Komputer dengan konsep AI didalamnya mampu menganalisa keadaan lingkungan sekitar dengan bantuan alat sensor; Ia dapat segera membuat perhitungan-perhitungan, prediksi atau data-data statistik mengenai perubahan kondisi lingkungan sekitarnya.
Masih banyak sekali contoh-contoh yang lainnya seperti robot-robot pada perusahaan industri, sistem keamanan dengan bantuan kamera, algoritma-algoritma pemrograman untuk menganalisa sistem perkenomian atau bisnis dan lain-lain.
Artificial intelligence adalah manisfestasi kecerdasan manusia yang diberikan kepada mesin. Tujuannya untuk membantu kehidupan manusia, tetapi dampaknya bisa juga bersifat destruktif.
Mesin-mesin dengan kecerdasan buatan terus berkembang dengan cepat. Kehidupan manusia di masa yang akan datang akan didampingi mesin-mesin cerdas yang mampu melakukan banyak pekerjaan manusia.