Mohon tunggu...
Ronald Dust
Ronald Dust Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Musik dan Jurnalis

Seniman Musik dan Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ideologi Kopi

31 Maret 2019   04:44 Diperbarui: 31 Maret 2019   04:48 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Nathan Dumlao on Unsplash

Mereka berbeda paham dalam banyak hal, tetapi kesemuanya sepakat mengenai kehadiranku, mereka tidak lagi menggunakan panah, melainkan duduk bersama denganku bermusyawarah bagaikan raja-raja.

Ketika aku tersajikan, auraku merebak, mereka satu rasa satu nikmat, aku kelak menjadi tali persaudaraan bangsa-bangsa.

Mereka memanggilku Kopi. Aku menyebutnya Pancasila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun