Hal ini dilakukan agar secara psikologis, murid-murid tetap merasakan nuansa belajar-mengajar di kelas walaupun mereka sedang berada di luar. Tapi manfaat yang terpenting adalah untuk merancang strategi agar pengetahuan yang diberikan masuk ke memori murid.
3. Memikirkan biaya
Sebisa mungkin janganlah terlalu memberatkan orang-tua murid untuk mendapatkan biaya wisata ilmiah. Biaya bisa ditekan selama guru mendapatkan lokasi yang tidak terlalu jauh dari sekolah, yang masih dalam kota. Biaya juga akan lebih murah jika guru mendapatkan penyedia konsumsi yang murah meriah dan ‘sponsor’ (seperti orang-tua murid yang cukup berada).
4. Menentukan lokasi
Ini yang paling seru! Lokasi yang bisa dijadikan wisata ilmiah itu banyak sekali, jangan terlalu sering memilih museum.
Contoh pertama, murid bisa melaksanakan wisata ilmiah ke perusahaan Garment dan Tekstil. Ya, pabrik kain dan baju. Biasanya berlokasi di pinggiran kota. Bangunannya cukup luas dan ada banyak pengetahuan yang bisa diberikan kepada murid-murid sekolah.
Rombongan sekolah hanya perlu dibimbing satu orang dari pihak perusahaan sebagai operator. Murid-murid bisa melihat bagaimana cara menggambar pola pakaian, memilih/memotong kain, menyatukan potongan-potongan pola, menjahit kancing ke baju. Anak-anak bisa melihat bagaimana produk jadi dimasukkan ke dalam dus, mobil-mobil besar pengangkut barang, mesin-mesin besar-besar sampai melihat bagaimana orang-orang dewasa bekerja mengurusi bagian administrasi perkantoran. Seru bukan.. !?
Kita tidak perlu memberikan informasi yang detil, hanya dengan melihat, murid-murid sedikit banyaknya akan mengingat apa yang mereka lihat. Setidaknya mereka tahu prosedur-prosedur secara garis besar.
Lokasi lain yang bisa dijadikan wisata ilmiah adalah mall. Di sana murid-murid bisa ditunjukkan bagaimana bapak-bapak petugas membuka pintu-pintu besar, menjalankan escalator, bapak-bapak satpam yang bersiap menjaga keamanan dan lain-lain. Murid-murid jika bisa melihat para pengusaha dan karyawannya memulai aktifitas mempersiapkan counter, membersihkan produk dagangannya dan sebagainya. Ajak juga anak-anak melihat para pengusaha bagian Pujasera; melihat bagaimana mereka mengambil peralatan/makanan dari tempat parkir ke counter-nya. Banyak hal.
Lokasi lain yang bisa dijadikan wisata ilmiah untuk anak sekolah adalah restoran, lapangan sepak bola/olahraga, pabrik roti/makanan, universitas/sekolah tinggi, stasiun radio, kantor PLN/PDAM, sanggar seni, toko alat musik dan banyak lagi. Lokasi-lokasi yang memiliki banyak pengetahuan bagi murid-murid sekolah.
Kesimpulan