Ruteng, Kompasiana – Aparat Polres Manggarai mengungkapkan fakta mengejutkan terkait kematian seorang warga asal Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Idris Muhammad Djafar di Elar, Manggarai Timur (Matim) pekan lalu.
Krisno Ratuloli dari Tim Buru Sergap Polres Manggarai mengatakan, dalang pembunuhan itu adalah isteri korban, Maksima Veronika Emos (45), yang biasa disapa Oni.
Bahkan, kata dia, Oni juga ikut menghantam korban saat pembunuhan terjadi. Istri korban sehari-hari bekerja sebagai bidan di Sange, Desa Kempo, Kecamatan Sano Nggoang, Mabar.
Informasi terkait peran Oni, jelas Krisno, diperoleh dari keterangan salah satu pelaku, Anicetus Ratum, warga asal kampung Tureng, Desa Legurlai, ELar.
Ia menjelaskan, Anicetus sempat datang bersama Oni ke Mapolres Manggarai untuk melaporkan kejadian ini pada 30 Juli lalu.
“Dia beberapa hari berada di Mapolres mendampingi istri korban yang stres, tidak mau pulang ke rumah,” katanya kepada Kompasiana, Rabu pagi, 3 Agustus 2016.
Pada Senin, 1 Agustus, kata dia, Anicetus berangkat bersama polisi ke Elar.
“Sampai di Elar, Anicetus mengaku sebagai pelaku penganiayaan berat itu,” ungkap Krisno.
Ia menambahkan, masih menurut pengakuan Anicetus, ada juga pelaku lain, yakni Oktvianus Lapu alias Umbu.
Saat ini, jelasnya, Umbu sedang dalam proses pengejaran karena kabur dari rumahnya di Legurlai pada 1 Agustus.
Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, Djafar ditemukan tergeletak kaku tak bernyawa di Hutan Bambu Arus, Kampung Tureng, Desa Legurlai pada Jumat, 28 Juli.