Akhlak merupakan bentuk kesempurnaan iman yang dimiliki seorang muslim, yang mana hampir
setiap permasalahan hidup dan cara menyelesaikan terkait dengan akhlak dan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Baik dalam lingkup diri sendiri hingga lingkup sosial yang lebih besar seperti dalam organisasi masyarakat . Ibaratnya sebuah akar dari seorang muslim yang baik dalam menjaga iman dengan baik dan teratur, karena didalam iman inilah terletak akidah baik atau buruk, dan dalam iman inilah diibaratkan sebatang pohon akan tetap hidup, tumbuh berkembang dan akan terus berkembangpesat. Kesempurnaan dalam sebuah pohon dapat diibaratkan pada sebuah akar, batang, dahan dan ranting tumbuh dengan baik adalah buah yang diibaratkan dalam diri seorang muslim sebagai akhlak.Tidak mungkin seorang muslim yang imannya, dan ibadahnya baik tetapi memiliki akhlak yang buruk, maka apabila ditemukan seorang muslim dengan akhlak
yang buruk seperti itu perlu sepantasnya untuk dievaluasi dalam bersikap seperti dengan
memperbaiki akhlak mulia, taqwa, husnul khuluq, dan yang terakhir akhlak terpuji, berikut
merupakan penjelasannya :
1. Akhlak Mulia contohnya seperti seorang Muslim harus memahami dan mengamalkan ajaran
Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah, seperti seorang muslim yang memahami agamanya dengan baik
sudah semestinya juga mengenal dan memahami segala bentuk kebaikan. Termasuk memahami
kebaikan adalah memahami persamaan, keadilan, kewibawaan, kesetiaan, kesederhanaan,
kesantunan, kerendahan hati, pengorbanan, perjuangan, kejujuran, keadilan, kasih sayang,
kesabaran dan hal -- hal baik lainnya. Selanjutnya melakukan amar ma'ruf nahi munkar adalah
bentuk kebaikan dan kemuliaan yang dimiliki seorang muslim. Amalan ini juga mencerminkan
keutamaan akhlak dan harus dilandasi dengan niat yang ikhlas karena Allah. Melakukan amar
ma'ruf nahi munkar juga harus dibarengi dengan taubat, tawakkal, rasa takut akan ancaman Allah,
dan juga pengharapan akan rahmat Allah. Termasuk juga akhlak yang baik adalah mengharamkan segala bentuk kerusakan dan moralitas yang buruk. Jika diperlukan maka termasuk bersikap keras
kepada dosa besar dan segala hal yang mengantar seseorang ke arah dosa besar tersebut. Di
samping menolak segala kerusakan, seorang muslim dengan akhlak yang baik juga selalu berusaha untuk mengajak kepada akhlak mulia yang sesuai dengan fitrah dan juga akal sehat yang waras. Baik dalam bentuk membenarkan, mendukung, menganjurkan, atau memerintahkan untuk berakhlak mulia kepada diri sendiri dan orang lain.
Menjadi muslim yang berakhlak baik bukan sekedar menjadi orang baik saja. Namun juga
menghendaki kebaikan tersebut tersebar dan dirasakan oleh orang -- orang yang di sekitarnya.
Karena itulah, menjadi baik sendiri saja tidak cukup jika kebaikan tersebut tidak dapat dirasakan oleh orang dan lingkungan dimana seorang muslim berada.
2. Taqwa, yaitu ketaatan yang dalam kepada Allah, menjauhi perbuatan dosa, dan melakukan
perbuatan baik, juga merupakan bagian penting dari kesempurnaan seorang Muslim. Seorang
muslim dengan akhlak yang baik akan memahami tanda ini dan berusaha untuk tidak mengingkari
setiap kerusakan perbuatannya yang tampak di hadapannya. Baik dengan perbuatan, perkataan,
maupun dengan hatinya dengan cara menolak untuk mewajari hal tersebut. Sebagai contoh
kerusakan dan moralitas yang buruk adalah riba, memakan harta orang lain, durhaka, memutus
hubungan kerabat, menyakiti orang lain, juga segala sifat munafik seperti dusta, khianat, dan
melanggar janji. Termasuk juga moralitas yang buruk adalah khamr, judi, dan zina, juga setiap hal
yang mengarah kepada hal -- hal tersebut.
3. Husnul Khuluq atau akhlak yang baik, merupakan konsep penting dalam Islam yang mencakup berbagai aspek perilaku dan budi pekerti. Konsep ini mencakup sifat-sifat terpuji seorang muslim seperti kejujuran, keadilan, keberanian, kasih sayang, kesabaran, dan kerendahan hati. Husnul Khuluq juga melibatkan mengerahkan kebaikan dan mencegah bahaya dalam interaksi dengan sesama. Konsep ini merupakan bagian integral dari ajaran Islam dan menjadi landasan bagi
perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
4. Akhlak Terpuji atau akhlakul mahmudah, merujuk pada sifat-sifat terpuji yang seharusnya
dimiliki oleh seorang Muslim. Sifat-sifat ini meliputi sabar, jujur, rendah hati, dermawan, sopan, gigih, rela berkorban, adil, bijaksana, lembut, santun, tawakal, dan banyak lagi. Akhlak terpuji juga mencakup sifat-sifat seperti tawadhu atau rendah hati dan tawakal yang merupakan berserah diri kepada Allah. Penerapan akhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari merupakan bagian penting dari ajaran Islam dan membantu dalam membangun masyarakat yang harmonis dan damai. Dalam Islam sendiri juga mengajarkan sejumlah akhlak terpuji yang harus diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari, seperti berbuat baik kepada orang tua, memuliakan tetangga, berbuat adil, jujur,
memaafkan, dan murah hati.
Kesimpulan dari kesempurnaan berakhlak dalam beragama dan bernegara adalah bahwa akhlak
terpuji sangat penting dalam membangun masyarakat yang harmonis dan damai. Dengan
memahami dan menerapkan akhlak terpuji, seperti sabar, jujur, rendah hati, dermawan, sopan, gigih, rela berkorban, adil, bijaksana, lembut, tawakal, dan lainnya, masyarakat dapat membangun kehidupan bersama yang sejahtera dan berkelanjutan dalam berbangsa dan bernegara. Berikut merupakan beberapa aspek penting yang terkait dengan kesempurnaan berakhlak dalam beragama
dan bernegara yang pertama ialah memahami dan kesepakan terhadap perbedaan latar belakang
dan perilaku anggota organisasi, serta menghargai keberagaman dan bersatu dalam semangat kebhinekaan, kedua menyadari bahwa keberhasilan organisasi, bangsa, maupun negara tidak hanya bergantung pada pencapaian tujuan bersama, melainkan juga pada kualitas interaksi dan hubungan antarindividu, ketiga membangun karakter yang baik melalui penerapan nilai-nilai
seperti kejujuran, keadilan, toleransi, dan tanggung jawab sosial, keempat pengembangan akhlak yang mana mengajarkan sejumlah akhlak terpuji yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari- hari, seperti membenarkan, mendukung, dan menganjurkan, kelima yaitu kesempurnaan iman yaitu menjaga iman dengan baik dan menghargai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selanjutnya dalam berakhlak beragama dan bernegara, kesempurnaan seorang Muslim
memungkinkan mereka untuk membangun masyarakat yang harmonis dan damai, serta
menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung dalam berorganisasi.
Peranan akhlak dalam berorganisasi, berbangsa, dan bernegara sangat penting dalam membangun
masyarakat yang harmonis dan damai. Penerapan nilai-nilai akhlak dalam berorganisasi membantu
menciptakan lingkungan kerja yang positif, meningkatkan motivasi anggota, dan memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat secara keseluruhan. Selain itu, akhlak terpuji juga memberikan jaminan keselamatan kehidupan manusia dalam hubungan dengan Allah, kehidupan pribadi, bermasyarakat, dan negara. Akhlak mulia juga merupakan kunci membangun masyarakat yang damai, adil, dan sejahtera. Dalam konteks berbangsa dan bernegara, akhlak berperan
signifikan dalam membentuk dinamika masyarakat yang harmonis dan damai, serta dalam menjalankan kehidupan bernegara. Melalui penerapan nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan,
toleransi, dan tanggung jawab sosial, kita mampu membuka jalan menuju hubungan yang positif
dan membangun fondasi yang kokoh. Dengan demikian, akhlak berperan penting dalam
membentuk karakter individu, mengatur organisasi, memajukan kehidupan berbangsa, dan
menjalankan kehidupan bernegara.
Rona Fehera P_20230510179_D_AIK 1 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H