Kerusakan jalan banyak menuai keluhan warga. Infrastruktur jalan bagi warga merupakan sarana vital untuk kegiatan sehari-hari. Berbagai kerusakan jalan berupa jalan berlubang cukup dalam dan aspal yang terkelupas menimbulkan jalan tersendat karena kendaraan harus melambatkan laju dengan kecepatan antara 5 – 20 km/jam. Hal tersebutmengakibatkan jalanan yang menjadi akses ke tempat wisata yang berada di Kabupaten Garut sangat terdampak. Biasanya jalan tersebut ramai oleh kendaraan yang hendak berwisata ke pantai seperti Santolo, Sayangheulang dan sebagainya beralih jalur melalui jalan raya Pangalengan - Rancabuaya. Hal tersebut membuat para pedagang yang biasanya berdagang dipinggir jalan tersebut tutup dikarenakan sepi.Â
Salah satu warga Desa Pameungpeuk, Dodi Komarudin (46 Tahun), yang sedang melintas jalan raya tersebut pun merasa terganggu dengan rusaknya jalan. Kata Dodi, yang biasa melaju dari Garut Kota menuju desa Pameungpeuk hanya 1-2 jam saja, kali ini ia melintas agak lama dengan kisaran waktu 3-4 jam. "hal ini jelas mengganggu lah, biasanya saya dari garut kota menuju desa tempat tinggal saya hanya 1-2 jam sekarang jam segini saya baru sampai sini. kalo ditotal sudah 4 jam saya" dengan nada kesal.Â
Selain menghambat kegiatan menjadi lebih lama menempuh perjalanan, kerusakan jalan juga menimbulkan kerugian karena kendaraan menjadi rusak. Seringkali ditemui kendaran berat mengalami patah as roda karena melindas lubang. Begitu pula kendaraan sepeda motor banyak yang mengalami keluhan kerusakan roda karena melindas jalan berlubang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H