Mohon tunggu...
abc
abc Mohon Tunggu... - -

-

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pesta Saint-Nicolas ala Nancy

6 Desember 2010   11:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:58 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belum habis kekaguman saya pada kota Nancy ini. Awalnya saya agak ragu untuk hidup nyaman dan betah di kota kecil bagian timur Negara Prancis tersebut. Namun keraguan itu sirna. Setelah beberapa acara kebudayaan saya ikuti, lagi-lagi kemarin ada suatu acara yang sungguh menarik, paling tidak untuk saya. Ya, pesta Saint-Nicolas.

Siapa itu Saint-Nicolas? Nicolas, ( Yunani : Νικόλαος Άγιος,Aghios ["suci"] Nicolaos ["kemenangan rakyat"]) adalah seorang uskup yang taat dan terkenal karena kemurahan hatinya terhadap orang-orang miskin dan juga kecintaannya kepada anak-anak. Ia sangat dikenal di lingkungan beragama katolik dan kristen ortodoks. Nicolas meninggal pada tanggal 6 desember 343 Masehi di Myra. Dan hari kematiannya dijadikan hari perayaan untuk sekadar mengenang jasanya. Pesta Saint Nicolas dirayakan oleh masyarakat Eropa, khususnya di Prancis bagian timur dan utara, seperti Lorraine, Alsace, Rouen, Belgia, Luksemburg, Jerman, Belanda, dan Austria. Tentu saja cara perayaan di tiap kota berbeda. Kali ini, saya berkesempatan berpartisipasi langsung merayakan Saint-Nicolas di Nancy.

Acara dilaksanakan 2 hari, tanggal 5 dan 6 desember. Berbagai pertunjukan yang dilaksanakan oleh orang-orang yang berakting sebagai beberapa tokoh anak-anak berkeliaran di jalan, terutama di pusat kota. Mereka membagi-bagikan permen. Ketika saya dan beberapa teman berjalan kaki menuju place Stanislas (alun-alun kota Nancy), kami berpapasan dengan 3 orang berpakaian bak prajurit yang menunggangi kuda. Mereka menyapa kami dengan cukup ramah dalam bahasa Inggris. Sesaat kemudian, sampailah kami di Place Stanislas. Disana, kami jumpai sekumpulan orang yang sudah siap dengan terompet serta gendang di tangan. Ternyata, sudah banyak orang yang menunggu penampilan mereka. Kemudian, sang pemusik itu memasuki gerbang yang berada di pojokan Place Stanislas yang terletak tepat di samping kantor pariwisata. Benar saja, tabuhan gendang dan terompet mereka menghanyutkan suasana. Hampir semua orang terbawa alunan musik yang cukup menghentak dan mengajak orang untuk bergoyang. Tak sedikit ditemui orang-orang menghentakkan kaki, sambil menggoyang-goyangkan badan. Bahkan ada salah seorang perempuan ikut berkumpul ke rombongan pemusik itu sambil bergojet riang. Pertunjukan tersebut berlangsung kurang lebih 1 jam. Dan tepat pada pukul 18.30, terlihat banyak sekali warga, baik pendatang seperti kami, turis, juga penduduk asli Nancy tumplek blek di Place Stanislas. Penuh sesak. Udara dingin yang mencapai minus 7 derajat celcius tak menyurutkan niat kami untuk terus mengikuti acara. Dan 1 jam kemudian, acara yang ditunggu-tunggu akhirnya muncul! Pesta kembang api dan video mapping. Sebenarnya, awal bulan september kemarin, pemerintah kota Nancy sukses mempersembahkan video tentang sejarah kota Nancy berdurasi 30 menit dan disorot ke arah hôtel de ville (balai kota Nancy yang berada dalam satu gedung dengan kantor pariwisata). Malam itu, video tentang Saint-Nicolas sukses menghipnotis para pengunjung. Video tersebut disorot ke arah musée de beaux-arts, masih dalam lingkungan Place Stanislas, letaknya disamping balai kota dan kantor pariwisata. Lalu muncul juga kembang api secara bergantian dengan video. Satu kata dari saya : SUPER ! semua orang berdecak kagum. Sungguh menarik !

Keesokan harinya ada acara karnaval. Semua bagian kota Nancy turut ambil bagian, terutama anak-anak yang mengenakan kostum aneka ragam, seperti kostum bola salju, koki, turut berpartisipasi juga Miss Nancy dan masih banyak lagi. Juga ada pertunjukan tari kontemporer dan beberapa alat musik yang ditabuh tak pelak mengajak warga untuk kembali bergojet. Saya, teman-teman, dan banyak orang berebut ingin mengabadikan acara tersebut melalui kamera serta video recorder yang memang sudah disiapkan. Hujan salju yang turun saat itu sama sekali tak menyurutkan rasa antusias kami. Sementara, jalan-jalan yang dilalui oleh karnaval tersebut ditutup sehingga membuat beberapa bus mengalihkan jalannya. Dan, lagi-lagi pemerintah kota Nancy peduli terhadap warganya. Hari itu, tanggal 5 desember, angkutan umum disediakan gratis! Dan mereka memfasilitasi pengunjung yang ingin pergi menuju Place Stanislas. Beberapa bus disiapkan untuk menuju dan berhenti di dekat Place Stanislas. Layanan publik dari pemerintah kota memang sangat baik.

Tepat pukul 19.00, sesuai jadwal, karnaval tersebut berakhir di palais du gouvernement, masih tak jauh dari Place Stanislas. Saint Nicolas yang ikut dalam rombongan karnaval, menaiki gedung palais du gouvernement menuju lantai 2 dan berdiri di teras sambil memberikan pidato singkatnya sambil kemudian disambut antusias para warga dan anak-anak yang menonton. Setelah itu, kembali lagi, kembang api dipertontonkan. Wow ! Selama 30 menit kembang api cantik dan meriah itu menghias satu bagian langit kota Nancy. Indah sekali apalagi dipadukan dengan alunan musik yang menghentak.

Beruntung saya tinggal di kota yang ikut merayakan Saint-Nicolas. Ingin rasanya melihat lagi tahun depan pesta serupa.

[caption id="attachment_78752" align="aligncenter" width="576" caption="karnaval"]

12916343321524494934
12916343321524494934
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun