Sebetulnya saya pribadi gak ngerti, kenapa di sebut demikian.. Faim sendiri dalam bahasa Prancis berarti lapar, dan échange artinya pertukaran.
Yakkk.. kalo bulan kemarin, pemerintah kota Nancy sukses mengadakan acara ‘Welcome Day’ untuk pendatang baru, bulan ini, ada lagi acara untuk mahasiswa asing yang tinggal di Nancy. Nancy merupakan salah satu yang terletak di provinsi Lorraine, sebelah timur negara Prancis. Sudah 3 bulan saya tinggal di kota ini. 3 musim sempat saya rasakan. Beruntunglah saya sebagai mahasiswa asing karena pemerintah Nancy sangat peduli dengan pendatang yang baru menetap di kotanya. Acara seperti Faim d’échange adalah salah satu bentuk kepedulian mereka.
Untuk berpartisipasi di acara ini tidak begitu sulit. Cukup mendaftar via web yang disediakan panitia, dan beberapa hari kemudian saya menerima surat balasan berupa nama keluarga yang akan menjamu saya makan siang dirumahnya. Kemudian, di dalam surat itu saya diminta menghubungi sang tuan rumah. Sebenarnya acara tersebut berlangsung 3 hari, mulai dari welcome day di balai kota Nancy, dan kemudian aktivitas bersama,seperti mengunjungi museum, tempat-tempat wisata, atau juga nonton film di bioskop. Tapi acara intinya makan siang bersama di salah satu keluarga Prancis yang tinggal di Nancy. Memang, saya sudah beberapa kali diundang makan dengan keluarga Prancis. Tapi kali ini tentunya berbeda. Sistemnya mungkin random. Jadi belum tau, kita makan dengan keluarga yang mana. Karena hal yang sama juga diberlakukan utk si keluarga. Maksudnya, mereka juga ikut mendaftar dan belum tau akan menjamu mahasiswa asing yang mana.
Oke, setelah menerima surat, saya menghubungi keluarga tersebut via email, dan langsung dibalas. Di dalam email itu juga disertakan alamat rumahnya.
***
Menurut saya, acara faim d'échanges kemarin memang seru ! Tepat hari minggu pukul 12.50, dengan kostum musim dingin, berjalanlah saya menuju rumah keluarga tersebut. Tak begitu jauh. Perkiraan saya 10 menit sudah sampai dengan berjalan kaki. Sehari sebelumnya, saya sudah mencari alamat tersebut dengan menggunakan fasilitas google maps. Dan ternyata dekat dengan kampus tempat saya kuliah,yg bearti dekat jg dengan tempat tinggal saya. Oke, c’est plus pratique pour moi (itu lebih mudah untuk saya).
Dan benar, kurang lebih 10 menit saya sudah sampai. Rumah nomer 10 itu tidak sulit dicari. Ah, ternyata apartemen, saya keliru. Agak sulit memang mencari rumah di pusat kota. Begitu sampai di depan pintu apartemen, saya mencari-cari nama keluarga itu. Ya, sekitar 8 keluarga tinggal disana. Kebetulan nama keluarga yang saya cari itu berada di urutan paling atas dari list yang tertera di samping pintu, di dekat tombol.
Oh, pintunya terbuka. Sebelumnya saya sdh pencet tombol yang bertuliskan nama si keluarga tsb. Begitu saya masuk, tiba-tiba ada sepasang kakek dan nenek membawa kue dan mereka terlihat buru-buru. Mereka bilang : kami hanya memanfaatkan pintu yg terbuka, ujar mereka sambil tersenyum dan sedikit ngos2an krn tergopoh-gopoh. Saya pun membalas senyum mereka sambil berkata : bien, allez-y … (silahkan duluan..begitu kira2).
Mereka menaiki tangga menuju lantai 3. Dan sama. Saya juga demikian. Ketika saya tepat berada di depan pintu apartemen keluarga itu, si kepala keluarga Monsieur* ST langsung menyambut sy. Dan masuk ke dalam rumah/apart mereka, kemudian bertemu istrinya, Madame* ST yang malam sebelumnya sudah bertemu dengan saya dan satu orang mahasiswa Jerman di balai kota Nancy.
Kesan pertama begitu masuk, wah.. so colorfull ! saya suka sekali warna-warna terang dan cerah yang menghiasi cat, bunga-bunga, Â serta lampu-lampu meja apartemen mereka. Ternyata, sudah ada 2 mahasiswa asing lainnya. Satu, teman sy org Jerman yg semalam sudah bertemu di balai kota, dan satu lagi mahasiswi asal Amerika Latin. Mereka sangat fasih berbahasa Prancis. Sepertinya saya hrs lebih banyak belajar dr mereka. Dan kemudian datang satu per satu kerabat keluarga itu yang juga mrk undang utk meramaikan acara. Juga ada satu mahasiswi asing lainnya asal Spanyol, namun belakangan dia berkata kpd sy kalo ayahnya asli Filipina. Oh, saya bilang : pantas saja, kamu betul-betul terlihat seperti wanita Asia! Dia senang ketika saya cerita kalo saya tau dan bisa nyanyi salah satu lagu Filipina, sambil nyanyiin sedikit liriknya donk pasti..hehew..
Teman baru saya yg org Spanyol keturunan Filipina itu kebetulan tdk bisa bahasa Prancis, jadilah sesekali dia berbicara dalam bahasa Spanyol dengan Madame ST dan jg teman dari Amerika Latin, yang juga bisa bahasa Spanyol. Terdengar menarik! Saya jadi pingin belajar bahasa Spanyol. Yes, one day! Untungnya semua bisa bahasa Inggris dirumah itu. Jadi aman dan nyaman utk nya. Untuk diketahui, orang Prancis lebih memilih berbahasa Prancis, walaupun ada juga diantara mereka yang bisa berbahasa Inggris.