Mohon tunggu...
Romy Steven J
Romy Steven J Mohon Tunggu... guru komputer dan konsultan it -

Saat ini saya mengajar TIK SMA Negeri 2 Makassar dan juga menjadi konsultan IT dan programmer di beberapa perusahaan di kota Makassar. \r\n\r\nSaya ingin memperkuat salah satu pilar utama bangsa kita yaitu Pendidikan. Jika bisa menjadi guru yang berkarakter baik, maka akan menghasilkan generasi penerus yang juga berkarakter baik yang pada akhirnya akan membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Memang sulit tapi PASTI BISA :)\r\n\r\nKunjungi juga web blog saya di www.pakgururomy.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemerintah Seharusnya Menaikkan Pajak Rokok Demi Generasi Muda

5 Februari 2012   06:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:02 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pagi ini saya menonton sebuah dokumenter di Youtube tentang realita keberadaan rokok di Indonesia. Diawali dengan pemutaran cuplikan berita tentang seorang anak kecil yang menghabiskan 40 batang rokok per hari di Indonesia. Ini keliatannya lucu dan "membanggakan" tetapi menurut pandangan penonton di Amerika, ini adalah hal konyol dan sangat memalukan.

Saya tentunya sangat sependapat dengan pendapat orang Amerika tersebut, mengapa bangsa kita menjadi bangsa "rokok"? Di mana-mana ada iklan rokok, semuanya dengan bebas terpasang.

Mengapa pemerintah belum bisa mengatasi hal ini? Sebuah pertanyaan besar bukan? Padahal jika menaikkan atau membatasi BBM, pemerintah sangat "tega" sedangkan untuk menaikkan atau membatasi rokok, pemerintah sepertinya "tidak mau".

Sementara jika dilihat dari keuntungan, ya menaikkan harga rokok itu lebih baik. Contohnya, di Amerika harga rokok per bungkusnya mencapai $12 atau sekitar Rp. 100.000-an. Hal ini sangat baik, karena dengan demikian hanya orang-orang tertentu yg bisa menikmati rokok dan di satu sisi bisa mengurangi kebiasaan anak-anak untuk merokok. Bandingkan dengan harga rokok di Indonesia yang sangat terjangkau.

Saya tidak habis pikir dengan pemerintah kita. Melindungi generasi mudanya saja kok sulit amat ya.

Berita tentang "anak kecil Indonesia" yang menghabiskan 40 batang rokok per hari merupakan salah satu "kegagalan" pemerintah untuk melindungi generasi muda, calon penerus bangsa dari bahaya rokok.

Semoga saja dengan membaca tulisan saya ini, kita semakin disadarkan akan "ketidakbenaran" yang terjadi di bangsa kita. Dan mari bersama kita memperbaikinya demi Indonesia yang lebih baik :)

Selamatkan generasi muda Indonesia dengan menaikkan pajak rokok dan dukung pemberlakuan undang-undang anti rokok mulai dari sekarang :)

Berikut link ke dokumenter yang saya lihat http://www.youtube.com/embed/DiyWK3fzTpA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun