Siang itu aku pulang sekolah lebih awal. Kepalaku terasa pening, karena banyak hal yang berkecamuk dalam otakku. Sesampainya di rumah, aku langsung menghempaskan badanku di sofa, di sudut ruang keluarga.
Aku tak ingat lagi berapa jam aku tertidur di sofa. Yang jelas, saat terbangun, jam dinding sudah menunjukkan pukul 4 sore.
Tok, tok, tok. Kudengar suara pintu depan berbunyi. "Sepertinya ada tamu...", gumamku.
Aku bergegas menuju pintu depan. Tanganku pun segera memegang gagang daun pintu. Dan perlahan kutarik ke dalam, lalu pintu depan ini pun terbuka.
Aku pun terkejut, karena di luar tidak ada siapa-siapa. "Siapa ya, yang ketok pintu tadi?", teriakku sambil menoleh ke kanan kiri. Dan yang kudapati hanya seekor kupu-kupu yang sedang terbang menjauh dari rumahku.
Seiring dengan hilangnya kupu-kupu tadi, kulihat langit yang begitu cerah. Warnanya putih kekuning-kuningan. Langit yang tampak ini, tidak seperti biasanya, sangat indah.
Aku tampak tertegun, melihat kuasa Tuhan yang begitu luar biasa.
Dalam ketertegunanku itu, tiba-tiba ponselku berbunyi. "Sepertinya, ada chat yang masuk ke WA-ku", kataku dalam hati.
Aku pun bergegas masuk ke dalam dan mengambil ponselku yang masih berada di sofa tempatku tertidur tadi.
Ternyata Langit, teman sekelasku yang tadi pagi sempat membuatku kesal bin jengkel, mengirimiku pesan singkat.
"Yak, maafin q ya, ats kelakuan q td pg. Aku tau km marah ama q. Tp suer, Yak, q tdk bermksd buat km ksl atau jngkel. Q jnji nggk akn ngulangi lg".