Mohon tunggu...
Ag. Farano Gunawan
Ag. Farano Gunawan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photograph freeze the time

Born at Manado. Raised at Dobo, Parigi, Surabaya, Kediri. Home at Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tribute to WS Rendra

30 Oktober 2013   00:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:51 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Adakah hari berlalu tanpa angin?
Ataukah tanpa semburat cahaya, yang kadang menyakitkan mata?

Paman Doblang dan Atmo Karpo, dua insan terpinggirkan..
Tanpa kehangatan cinta, tanpa kesejukan kasih, tanpa kesadaran diri..
Menjadi berbeda hanya karena memegang prinsip dogmatis semata.

Kenyataan harus dikhabarkan, meski itu perih.
Keberanian menjadi matahari membutuhkan kesabaran bagai bumi.
Jadilah cakrawala jiwa-jiwa tersesat, berjuang bersama mereka.
Karena perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata..

Wasya, ah Wasya, biarlah, berlalu bersama angin..

(20 September 2008, 16:41 WIB)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun