Mohon tunggu...
DAyat RM
DAyat RM Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer

Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Wawasan Bertani Metode Smart Farming untuk Generasi Milenial

12 November 2021   15:29 Diperbarui: 12 November 2021   15:56 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
posted by : evomosolution.medium.com

Mungkin bagi seorang yang lahir era 90an masih ingat sebuah sajak puisi yang berjudul "walau hujan". Puisi tersebut mengandung makna bahwa profesi yang kita ambil adalah tanggung jawab yang kita pikul. 

Munculnya fenomena komputasi dan otomatisasi dalam segala lini kehidupan menjadikan ketergantungan akan teknologi. Bukan hal yang salah, namun ketergantungan yang berlebihan akan berdampak buruk bagi kehidupan.

Metode smart farming salah satu bagian dari perkembangan teknologi yang terkadang disalah artikan. Beberapa orang mengangap dengan teknologi pertanian yang semakin maju maka petani zaman now tidak perlu bertemu dengan hama, tanah kotor, air dan pupuk. Kita hanya perlu duduk santai dengan smart phone dalam gengaman.  Bukan seperti itu prinsip dari bertani pintar. 

Perkembang teknologi bukan menjadi alasan petani untuk bermalas-malasan, malas pergi ke kebun atau malas menggarap lahan. Meskipun semua berjalan otomatis tetap harus ada pengawasan berkala terhadap pertumbuhan tanaman. Petani pasti tetap akan bersinggungan dengan pupuk, air, hama dan beberapa permasalahan pertanian. 

Meskipun, teknologi sangat membantu pekerjaan para petani milenial, tetapi bangunlah paradigma bahwa pertanian yang sukses memerlukan dedikasi yang besar. Sehingga, mental bertani terbentuk dan tidak mudah menyerah atau berpangku tangan.

2. Pemahaman Teknologi 

Perkembangan teknologi membantu petani untuk menyelesaikan beberapa masalah pertanian. Menggunakan alat kontrol yang terpasang pada sekitar lahan pertanian memudahkan petani mengontrol parameter lingkungan seperti suhu, intensitas cahaya, kelembapan udara dan tanah. 

Selain itu, teknologi dapat memberikan informasi kebutuhan unsur hara pada tanaman. Sehingga petani dapat menentukan waktu untuk menyirami dan menyiangan tanaman serta menentukan anggaran pembelian nutrisi.

Namun, penggunaan teknologi yang semakin mutahir memberi "PR' baru bagi petani era 4.0. Pasalnya, seorang petani dengan metode smart farming terlebih dahulu harus mengerti prosedur penggunaan teknologi tersebut. 

Petani tradisional yang umumnya berurusan dengan musim dan pupuk, sekarang harus mengerti juga tentang parameter lingkungan pertanian. Tetapi, pada dasarnya penggunaan teknologi bertujuan mempermudah bukan mempersulit.

Meluangkan sedikit waktu untuk memahami teknologi pertanian modern menjadi investasi pengetahuan yang menguntungkan untuk masa sekarang hingga kedepan. Semakin mendalam ilmu yang ada maka semakin presisi produk yang dihasilkan. Jangan sampai salah memahami prosedur penggunaan teknologi atau membeli alat yang sebenarnya tidak begitu berarti.

3. Kalkulasi Biaya Produksi

Penerapan smart farming memberikan efisiensi skala besar, memotong biaya perawatan dan membantu memperhitungkan penggunaan sumber daya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun