Mohon tunggu...
romi sangaji
romi sangaji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada

Saya memiliki ketertarikan pada teknologi, lingkungan dan pengembangan pembelajaran bagi orang dewasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggali Potensi dan Mengatasi Ancaman Kecerdasan Buatan dalam Dunia Pendidikan

14 Juni 2023   12:18 Diperbarui: 14 Juni 2023   12:19 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan kecerdasan buatan (AI) telah mengubah banyak aspek kehidupan kita. Salah satu bidang yang terkena dampak signifikan adalah pendidikan. AI telah memberikan kemungkinan baru dalam pengajaran dan pembelajaran, namun, seperti halnya teknologi lainnya, AI juga membawa sejumlah ancaman yang perlu diperhatikan dalam konteks pendidikan. Artikel ini akan membahas beberapa ancaman yang dihadapi oleh AI dalam dunia pendidikan dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya.

Pertama mungkin kita perl sedikit membahas apa saja ancaman dari kecerdasan buatan ini;


1. Penggantian Peran Guru:
Salah satu ancaman yang paling sering dibahas adalah penggantian peran guru oleh AI. Dalam beberapa kasus, AI dapat memberikan pengajaran yang efektif dan terpersonal kepada siswa, bahkan tanpa kehadiran guru. Hal ini mengarah pada pertanyaan penting: apakah guru akan tergantikan oleh mesin? Meskipun kemungkinan tersebut ada, kita perlu memahami bahwa peran guru melampaui sekadar mentransfer pengetahuan. Guru juga berfungsi sebagai penginspirasi, pemimpin, dan penanam nilai-nilai. Oleh karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan antara penggunaan AI dalam proses pembelajaran dan peran guru yang tak tergantikan.

2. Bias dan Diskriminasi:
Sistem AI rentan terhadap bias yang mungkin terdapat dalam data yang digunakan untuk melatihnya. Jika AI digunakan dalam proses penilaian siswa, misalnya, kemungkinan terjadinya diskriminasi terhadap kelompok minoritas atau siswa dengan latar belakang yang berbeda sangat besar. Kita perlu memastikan bahwa AI dikembangkan dan digunakan dengan pertimbangan etis yang matang, dengan memperhatikan keragaman siswa dan meminimalkan bias yang ada.

3. Ketergantungan Terhadap Teknologi:
Pemanfaatan AI dalam pendidikan dapat menciptakan ketergantungan yang berlebihan pada teknologi. Siswa mungkin kehilangan kemampuan untuk berpikir kritis atau menyelesaikan masalah secara mandiri jika terlalu bergantung pada bantuan AI. Penting bagi lembaga pendidikan untuk memastikan bahwa penggunaan AI tetap sejalan dengan pengembangan keterampilan intelektual dan emosional siswa, tanpa menggantikan proses belajar yang seharusnya.

4. Ketidakprivasi:
Penggunaan AI dalam pendidikan melibatkan pengumpulan dan analisis data siswa. Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran tentang privasi siswa dan penggunaan data yang tidak pantas. Penting untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan data siswa, serta memberikan pengendalian yang tepat kepada siswa dan orang tua tentang penggunaan data tersebut.


Meskipun ada ancaman yang perlu diperhatikan, AI juga memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendidikan. Untuk mengatasi ancaman tersebut, langkah-langkah berikut dapat diambil:

1. Pelatihan Guru:
Guru perlu diberikan pelatihan yang memadai tentang penggunaan AI dalam pendidikan. Mereka harus memiliki pemahaman yang kuat tentang potensi dan batasan AI serta cara mengintegrasikannya ke dalam kurikulum secara efektif.

2. Pengembangan Kebijakan:
Pemerintah, lembaga pendidikan, dan pengembang teknologi perlu bekerja sama untuk mengembangkan kerangka kebijakan yang melindungi privasi siswa, mengatasi bias dalam AI, dan memastikan penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dalam pendidikan.

3. Penekanan pada Keterampilan Kritis dan Kreatif:
Sekolah harus terus memberikan penekanan pada pengembangan keterampilan kritis, kreatif, dan pemecahan masalah siswa. Meskipun AI dapat memberikan bantuan, penting untuk memastikan bahwa siswa tetap mengembangkan keterampilan intelektual yang fundamental.

4. Transparansi dan Akuntabilitas:
Penggunaan AI dalam pendidikan harus didasarkan pada prinsip transparansi dan akuntabilitas. Proses dan algoritma yang digunakan perlu dijelaskan dengan jelas kepada siswa, guru, dan orang tua, sehingga mereka dapat memahami dan memantau penggunaan AI dengan lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun