3. Kesejahteraan Fisik dan Mental
Poin ketiga dari model pendidikan holistik adalah perhatian terhadap kesejahteraan fisik dan mental. Dalam konteks ini, pendidikan holistik mengakui pentingnya kesejahteraan siswa sebagai faktor kunci dalam proses belajar-mengajar.
Kesejahteraan fisik dan mental dianggap sebagai fondasi yang memungkinkan siswa untuk mencapai potensi akademis dan pribadi mereka dengan optimal.
Aspek kesejahteraan fisik mencakup perhatian terhadap kesehatan tubuh siswa. Pendidikan holistik memberikan perhatian khusus pada pola makan, olahraga, dan gaya hidup sehat lainnya.
Oleh karena itu, sekolah dapat menyediakan program-program kesehatan, mendukung kegiatan fisik, dan menyediakan makanan yang bergizi untuk memastikan bahwa siswa memiliki fondasi fisik yang kuat untuk mendukung pembelajaran mereka.
Di samping kesejahteraan fisik, pendidikan holistik juga menekankan pentingnya kesejahteraan mental siswa. Ini mencakup perhatian terhadap aspek-aspek emosional dan psikologis, seperti manajemen stres, pemecahan masalah, dan pemahaman diri.
Siswa diberi dukungan untuk mengembangkan keterampilan kejiwaan yang dapat membantu mereka mengatasi tekanan akademis dan tuntutan hidup lainnya.
Pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan fisik dan mental juga mencerminkan pemahaman bahwa siswa yang sehat secara fisik dan mental lebih mungkin untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar.
Sebaliknya, tekanan berlebihan atau masalah kesehatan mental dapat menjadi hambatan bagi perkembangan siswa dalam berbagai aspek kehidupan.
Dengan demikian, poin ketiga ini menegaskan bahwa pendidikan holistik tidak hanya mengejar prestasi akademis tetapi juga melihat siswa sebagai individu yang utuh, dengan perhatian khusus terhadap kesejahteraan fisik dan mental mereka.
Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan, sekolah dapat membantu siswa tumbuh dan berkembang secara menyeluruh.