Untuk lebih mengenal tentang model pendidikan holistik, jauh lebih tepat jika memahami karakteristiknya terlebih dahulu. Berikut beberapa karakteristik utamanya:
1. Perkembangan Keseluruhan
Poin pertama dari model pendidikan holistik adalah pengembangan keseluruhan siswa. Dalam konteks ini, pendidikan tidak hanya diartikan sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi akademis belaka.
Ini juga sebagai proses menyeluruh yang mencakup berbagai aspek kehidupan siswa. Model ini mengakui bahwa setiap siswa adalah individu yang unik, dengan kebutuhan, bakat, dan potensi yang beragam.
Pengembangan keseluruhan siswa dalam pendidikan holistik tidak terbatas pada aspek intelektual atau akademis saja. Ini juga mencakup aspek-aspek penting lainnya, seperti perkembangan emosional, fisik, sosial, dan spiritual.
Oleh karena itu, pendidikan holistik bertujuan untuk membentuk individu yang seimbang, tidak hanya dalam pengetahuan akademis, tetapi juga dalam kesejahteraan dan kebijaksanaan hidup.
Dalam konteks ini, guru dan sekolah berperan penting dalam mengidentifikasi kebutuhan dan potensi masing-masing siswa secara individu.
Dengan memahami keunikan setiap siswa, pendidik dapat merancang pengalaman belajar yang lebih terpersonal dan sesuai dengan perkembangan siswa.
Pengembangan keseluruhan siswa juga memerlukan pendekatan yang inklusif dan mengakui nilai-nilai dan budaya beragam yang dibawa oleh siswa ke dalam lingkungan pendidikan.
Guru harus memahami latar belakang budaya siswa dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan holistik, membangun kepercayaan diri, dan memberikan dukungan yang dibutuhkan.
Dengan demikian, poin pertama ini menggambarkan visi pendidikan holistik yang mencakup pertumbuhan dan perkembangan siswa dalam segala dimensinya.