Mohon tunggu...
Romie Chandra
Romie Chandra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi main voli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gotong Royong Yang Mulai Menghilang

2 Desember 2024   12:08 Diperbarui: 2 Desember 2024   13:54 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


Dahulu bangsa indonesia terkenal sebagai bangsa yang memiliki budaya adiluhung budaya dimasyarakat yang sangat dibanggakan adlah budaya gotong royong.para leluhur dahulu sudah mewariskan semangat kegotongroyongan semangat yang menjadi warisan sangat berharga bagi generasi penerus bangsa sebagai salah satu sarana pemersatu bangsa.Tapi sepertinya saat ini semangat gotong royong mulai hilang, luntur bersama perkembangan jaman.di beberapa desa bahkan secara nyata uang menjadi perusak semangat gotong royong warga desa. Kehadiran dalm sebuah kebersamaanpun terkadang diwakili dengan uang.padahal indonesia merdeka karena adanya semangat gotong royong,kebersamaan dan bahu membahu menjadi kunci keberhasilan indonesia merdek

Gotong royong adalah sebuah konsep sosial yang sangat melekat dalam budaya Indonesia, khususnya di masyarakat pedesaan. Istilah ini berasal dari bahasa Jawa, di mana:Gotong: Berarti "mengangkat" atau "membawa bersama-sama".Royong: Berarti "bersama-sama" atau "bekerjasama".Jadi, secara sederhana, gotong royong adalah kegiatan bekerja sama secara sukarela dan tanpa pamrih untuk mencapai tujuan bersama.

Faktor lunturnya gotong royong
Modernisasi dan urbanisasi: Perubahan gaya hidup yang lebih individualistis dan modern membuat orang lebih fokus pada kepentingan pribadi. Globalisasi: Pengaruh budaya asing yang lebih individualistis dan materialistis. Kesibukan: Ritme kehidupan yang semakin cepat membuat orang tidak punya banyak waktu untuk terlibat dalam kegiatan sosial. Perkembangan teknologi: Kemudahan akses informasi dan teknologi membuat orang lebih banyak berinteraksi secara virtual daripada tatap muka. Egoisme: Meningkatnya egoisme individu membuat orang kurang peduli terhadap kepentingan bersama.

Dampak lunturnya budaya gotong royong
Menurunnya rasa solidaritasMeningkatnya kesenjangan sosial ygTerkikisnya nilai - nilai kebersamaanSulitnya menyelesaikan masalah bersama.

Upaya menghidupkan kembali gotong royong
Integrasi nilai nilai gotong royong dalam kurikulumMmberikan contoh nyataKegiatan Ekstrakurikuler.
Membentuk kelompok kerja Memberikan pelatihan Fasilitasi kegiatan

Gotong royong adalah budaya yang ada di Indonesia sejak dulu,  namun mulai luntur karena adanya modernisasi dan globalisasi pada masyarakat. Dan lunturnya gotong royong berdampak pada kehidupan sosial, ekonomi dan budaya pada masyarakat.  Namun ada upaya yang bisa dilakukan untuk menghidupkan kembali budaya gotong royong seperti pendidikan karakter,  dan juga adanya peran  masyarakat dan pemerintah dalam menghidupkan kembali budaya gotong royong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun