Mohon tunggu...
Rumi Alfianor
Rumi Alfianor Mohon Tunggu... Mahasiswa - Instagram: @rumialfianor

"Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari." - Pram

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Inspiratif, Dosen UNISKA MAB Ajarkan Bersyukur Melalui Kisah Ini

6 April 2024   12:21 Diperbarui: 6 April 2024   12:31 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situasi perkuliahan daring (Dokpri)

Banjarmasin -- Seorang dosen Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin (UNISKA MAB), Adelia Winda Hapsari, M.Med.Kom mengajak para mahasiswanya untuk senantiasa bersyukur dan bersabar dalam menjalani setiap ujian kehidupan melalui kisah inspiratifnya.

Kisah inspiratif itu, ia sampaikan pada Sabtu, (06/04/24) siang ketika mengisi perkuliahan secara daring kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), jurusan Ilmu Komunikasi semester 6 kelas non-regional Banjarmasin ketika mengisi mata kuliah "Produksi Jurnalisme Cetak dan Online"

Salah satu dosen cantik dengan segudang prestasi itu menceritakan bahwa beberapa tahun silam, dirinya sempat bersedih dan hampir depresi. Mengapa tidak, dirinya harus secara rutin membawa sang anak untuk melakukan kontrol di salah satu Rumah Sakit ternama di Yogyakarta.

"Ketika itu, waktu saya duduk di depan IGD rumah sakit tersebut untuk menunggu ojeg online, tiba-tiba ada dua orang laki-laki duduk tidak jauh dari saya, yang satu menangis dan yang satunya lagi terlihat sedang menepuk-nepuk punggung temannya tadi untuk menenenangkannya," ucap lulusan S2 dari Universitas Airlangga itu.

Ternyata diketahui, bahwa dua laki-laki tersebut adalah tukang bangunan yang tengah mengalami kecelakan kerja. Yakni, tidak sengaja menyenggol seorang gadis pada saat bekerja, hingga sang gadis jatuh dari beberapa lantai dan kemudian menimpa besi cor. Praktis, kala itu, kata Adelia, besi vor menancap pada kepala si gadis.

"Yang ketika itu saya merasa menjadi orang yang sangat sial dengan berbagai permasalahan yang dihadapi, sontak langsung terdiam. Hal itu membuat saya merenung, bahwa permasalahan saya tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan permasalahan yang dialami orang tersebut," Ucapnya sambil sesekali matanya berkaca-kaca.

Makanya, lanjut Adelia, kalau kita merasa kita penuh dengan tekanan masalah, sesekali nongkrong di IGD, maka kita akan menemui berbagai permasalahan yang membuat masalah kita terasa menjadi tidak begitu berat. Karenanya, bersabar dan bersyukur adalah hal yang harus kita tanamkan kepada diri kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun