Mohon tunggu...
Rumi Alfianor
Rumi Alfianor Mohon Tunggu... Mahasiswa - Instagram: @abu_umarsyafiq

"Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari." - Pram

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Raih Hidayah Allah SWT dengan Mengikuti Jalan Langkah Rasulullah SAW

24 Januari 2024   11:18 Diperbarui: 24 Januari 2024   11:29 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pentingnya hidayah dari Allah SWT bagi kehidupan manusia sudah tidak bisa ditampik lagi. Dan Allah SWT memberikan hidayah tersebut kepada siapa-siapa yang Ia kehendaki. Hidayah mutlak berasal dari Allah. Bahkan, Nabi dan Rasul pun tidak dapat memberi hidayah kepada orang-orang yang mereka sayangi.

Hal itulah yang menjadi tema bahasan Kajian Islami di Masjid Al-Jihad, Jl. Cempaka Besar No.19, Kertak Baru Ulu, Kec. Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin pada Selasa, (23/01/24) yang diisi oleh Ust. H. Mas'udi, HS seusai melaksanakan ibadah salat magrib berjamaah.

Menukil dari Surah Al-Qashas ayat (56), yang terjemahnya, "Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk."

Melalui ayat tersebut, ujar Ust. H. Mas'udi, HS, Allah SWT menegaskan bahwa hidayah merupakan hak prerogatif-Nya, diberikan kepada orang yang Ia kehendaki, meski kesannya mustahil dan tidak masuk akal bagi kita.

"Sejarah menulis, di hadapan kita terpampang jelas, seyogianya tidak patut seseorang itu mendapatkan hidayah. Tapi itulah yang mendapatkan hidayah. Seyogianya mendapat hidayah, tapi dia tidak mendapat hidayah. Nabi Luth AS semasa hidupnya, istrinya tidak mendapat hidayah. Kita mendengar tentang cerita Nabi Nuh AS, anak kandungnya tidak mendapat hidayah. Kita tahu Nabi Ibrahim AS, dalam sejarah ayahnya tidak mendapat hidayah," ujar Ust. H. Mas'udi, HS.

Beliau melanjutkan, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, bahkan Rasulullah SAW yang mulia pun meminta hidayah, meminta petunjuk kepada Allah SWT. Doa tersebut ialah, "Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat 'afaf dan ghina,"

"Apalagi kita. Kita yang tiap hari kadang-kadang bergelimang dalam kesalahan-kesalahan yang banyak dalam dosa-dosa yang tak terbatas, maka mintalah kepada Allah hidayah, minta petunjuk. Hidayah itu yang akan mengubah arah iman dan kehidupan kita," ucap Ust. H. Mas'udi, HS.

Sembari berdoa memohon hidayah, ujar beliau, harus diketahui juga ada yang namanya jalan-jalan hidayah. Yaitu jalan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, jalan-jalan itulah yang harus diikuti. Sebaliknya Allah SWT mengancam orang-orang yang menentang jalan-jalan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Hal tersebut tertuang dalam Surah An-Nisa ayat (155), yang terjemahannya, "Siapa yang menentang Rasul (Nabi Muhammad) setelah jelas kebenaran baginya dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan dalam kesesatannya dan akan Kami masukkan ke dalam (neraka) Jahanam. Itu seburuk-buruk tempat kembali."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun